KOMPAS.com - Penemuan bangkai Paus Sperma di Wakatobi pada Senin (19/11/2018) lalu menyadarkan kita bahaya sampah plastik di lautan. Pasalnya, dalam perut mamalia laut tersebut ditemukan hampir 6 kilogram plastik.
Fenomena ini juga menimbulkan pertanyaan, bagaimana dengan ikan yang kita konsumsi? Apakah ikan-ikan tersebut juga sempat menelan plastik?
Untuk itu, Kompas.com menghubungi pada Dwi Aryo Tjiptohandono, Koordinator Komunikasi untuk Bidang Kelautan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia.
"(Ada beberapa) riset yang pernah dilakukan dan diterbtkan terkait kandungan mikroplastik pada ikan," ungkap Aryo melalui pesan singkat, Rabu (21/11/2018).
Salah satu riset yang dirujuk oleh Aryo telah dipublikasikan dalam jurnal Nature pada 2015. Penelitian tersebut mengambil sampel ikan yang dijual di pasar Makassar dan California, Amerika Serikat.
Para peneliti mendapati adanya butiran plastik di usus sampel-sampel ikan tersebut. Hanya saja, ketercemaran sampel ikan dari Makassar belum setinggi di California yang mencapai 80 persen.
Temuan ini tentu membuka mata bahwa secara tidak langsung mungkin kita telah mengonsumsi plastik. Karena itu, Aryo juga menyebutkan bahwa riset-riset lanjutan tentang mikroplastik harus dilakukan.
"Reza Cordova, peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O LIPI) akan melakukan penelitian lebih lanjut hingga tahun 2019 mengenai pengaruh mikroplastik pada biota laut, lingkungan, serta pada kesehatan manusia," kata Aryo.
Penelitian tersebut nantinya diharapkan menjadi titik terang tentang efek mikroplastik yang tertelan oleh manusia.
https://sains.kompas.com/read/2018/11/21/200600923/tak-hanya-paus-sperma-di-wakatobi-ikan-di-pasar-juga-tercemar-plastik