Studi Internasional itu menemukan bahwa anak-anak dengan asma yang mengikuti diet sehat Mediterania dan mengonsumsi banyak ikan dapat memperbaiki fungsi paru-parunya setelah enam bulan.
"Kami sudah tahu bahwa diet tinggi lemak, gula, dan garam dapat mengembangkan gejala asma pada anak-anak. Kini kami tahu, bahwa makan makanan yang sehat dapat mengurangi gejala asma," ujar peneliti utama Maria Papamichael.
"Lemak ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang memiliki sifat anti-inflamasi. Studi kami menunjukkan, makan ikan dua kali dalam seminggu secara signifikan dapat mengurangi peradangan paru pada anak-anak yang memiliki asma," imbuhnya seperti dilansir Medical Xpress, Minggu (4/11/2018).
Hal ini pun didukung rekan peneliti sekaligus kepala Allied Health La Trobe, Profesor Catherine Itsiopoulos. Menurutnya, makan ikan memberi dampak menjanjikan.
"Mengikuti diet Mediterania dengan mengonsumsi makanan nabati dan ikan yang tinggi bisa menjadi langkah yang mudah, aman, dan efektif mengurangi gejala asma pada anak-anak," ujar Itsiopoulos.
Menurut Profesor Bircan Erbas dari Fakultas Psikologi dan Kesehatan Masyarakat La Trobe yang ahli di bidang asma dan alergi, asma merupakan penyakit yang paling umum menyerang orang muda.
Asma juga menjadi penyakit yang paling sering menjadi alasan anak-anak untuk dirawat inap atau berada di UGD.
"Nahasnya, tingkat pengidap asma di seluruh dunia tetap tinggi. Sangat penting untuk kita mengidentifikasi terapi baru yang dapat digunakan bersamaan dengan obat asma konvensional," kata Erbas.
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Human Nutrition and Dietetics, uji klinis melibatkan 64 anak-anak dari Athena, Yunani yang berusia 5 sampai 12 tahun dengan riwayat asma ringan.
Para ahli yang berasal dari Australia dan Yunani kemudian membagi anak-anak menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama diminta untuk makan ikan berlemak dua kali dalam seminggu (setidaknya 150 gram) sebagai bagian dari diet Mediterania selama enam bulan. Sementara kelompok kedua dibiarkan tetap menjalani kebiasaan pola makan mereka.
Hasilnya, peradangan bronkus pada kelompok pertama berkurang secara signifikan. Tingkat perkembangan kesehatan mereka jauh berbeda dibanding kelompok kedua.
https://sains.kompas.com/read/2018/11/06/170000723/direkomendasikan-menteri-susi-makan-ikan-terbukti-ampuh-lawan-asma