Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Barang Baru, Warna-warni Telur Sudah Ada Sejak Zaman Dinosaurus

KOMPAS.com - Warna-warna yang sekarang ditemukan pada telur burung modern ternyata tidak muncul dengan sendirinya seperti yang kita kira selama ini.

Warna-warna pada telur ini berevolusi dari dinosaurus. Temuan ini berdasarkan penelitian dari Yale University, American Museum of Natural History dan University of Bonn.

Peneliti menemukan bahwa burung modern mewarisi warna telur dari nenek moyang dinosaurus non-unggas yang meletakkan telur di sarang mereka yang sepenuhnya atau sebagian terbuka.

"Ini benar-benar mengubah pemahaman kita tentang bagaimana warna telur berevolusi. Selama dua abad, ahli ornitologi berasumsi bahwa warna telur muncul di telur modern beberapa kali secara mandiri," kata Jasmina Wiemann, ahli paleontologi dari Yale University seperti dikutip dari Phys, Rabu (31/11/2018).

Selama ini ,peneliti mengetahui jika warna telur burung mencerminkan preferensi karakteristik lingkungan dan perilaku mengerami telur. Selain itu, burung modern hanya memiliki dua pigmen, merah dan biru, untuk menciptakan semua warna telur serta motif bintik-bintik dan titik-titik pada telur.

Untuk memahami bagaimana evolusi ini terjadi, Wiemann dan koleganya menganalisis 18 sampel cangkang fosil dinosaurus dari seluruh dunia menggunakan mikroskop laser non-destruktif untuk menguji keberadaan dua pigmen cangkang telur.

Hasilnya, mereka menemukan kedua pigmen tersebut pada kulit telur milik dinosaurus Eumaniraptoran, yang mencakup karnivora kecil seperti Velociraptor.

"Sekarang kita tahu bahwa warna telur berevolusi jauh sebelum burung muncul," kata Mark Norell, kurator Paleontologi di Museum Sejarah Alam Amerika.

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature edisi online pada Rabu, (31/10/2018).

https://sains.kompas.com/read/2018/11/04/190500223/bukan-barang-baru-warna-warni-telur-sudah-ada-sejak-zaman-dinosaurus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke