KOMPAS.com – Dalam keindahannya, alam seringkali tidak menyuguhkan bentuk-bentuk yang lurus sempurna. Oleh karena itu, banyak orang pun kebingungan ketika melihat foto yang diambil oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru-baru ini dalam proyek Operation IceBridge.
Dalam foto yang diunggah pada Rabu (17/10/2018) tersebut, ada sebuah gunung es yang tampak persegi sempurna sedang mengapung di perairan Antartika.
Saking lurusnya pinggiran gunung es tersebut, banyak yang menduga-duga bahwa benda tersebut buatan manusia atau dipotong oleh alien.
Untungnya, kedua dugaan tersebut salah besar. Tidak ada alien yang datang ke bumi dan memotong-motong es di Antartika menjadi balok-balok raksasa.
Faktanya, gunung es ini terbentuk secara alami.
Gunung es terbagi menjadi dua macam berdasarkan bentuknya, yaitu non-tabular dan tabular. Non-tabular adalah yang biasa Anda lihat, di mana bentuknya tidak beraturan dan memanjang ke bawah air. Sementara itu, tabular adalah gunung es dengan permukaan datar dan sisi yang vertikal.
Gunung es tabular biasanya terbentuk ketika ada lempengan es yang patah. Dalam kasus ini, gunung es tersebut merupakan patahan baru dari lempeng Larsen C yang belum dipahat oleh angin dan arus lautan.
Peneliti dari Unviersity of Maryland, Kelly Brunt, berkata bahwa Anda bisa membayangkannya seperti kuku yang tumbuh telalu panjang dan akhirnya patah. Patahan ini biasanya menghasilkan garis yang geometris dan lurus.
Biasanya, gunung es tabular bisa mencapai ratusan hingga ribuan kilometer persegi. Sebuah gunung es yang disebut B-15 bahkan mencapai luas 11.000 kilometer persegi.
Dibandingkan B-15, Brunt berkata bahwa gunung es yang ditemukan NASA kali ini tidak ada apa-apanya. Ukurannya mungkin hanya sekitar 1,6 kilometer persegi.
https://sains.kompas.com/read/2018/10/22/170900223/nasa-temukan-gunung-es-persegi-sempurna-di-antartika-buatan-alien-