ACEH UTARA, KOMPAS.com – Badan Metreologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Aceh menyebutkan bahwa pada saat ini, kita sedang memasuki musim pancaroba yang identik dengan cuaca ekstrem dan berpotensi memicu hujan deras disertai angin kencang dan petir.
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan sejumlah daerah di Aceh, antara lain Kabupaten Aceh Utara, Aceh Singkil, Aceh Barat, dan Aceh Jaya, dilanda banjir.
Prakirawan BMKG Aceh, Hangra Traverma Ulfi, Kamis (18/10/2018) menyebutkan bahwa hingga akhir Oktober ini, curah hujan masih tinggi.
“Untuk Aceh Timur dan Langsa, Bener Meriah, dan Aceh Tengah, sudah memasuki musim penghujan. Sedangkan untuk Aceh Utara, Bireuen, dan Lhokseumawe, akhir Oktober memasuki musim penghujan,” katanya.
Masyarakat, sambung Hangra, dihimbau untuk waspada akan potensi ditimbulkan, seperti jalan licin, genangan hingga banjir, longsor, angin kencang, pohon tumbang.
Untuk wilayah Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Simeulue, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil, curah hujan masih tinggi beberapa hari ke depan.
“Karena itu, masyarakat perlu tetap waspada banjir terutama yang tinggal dekat bantaran sungai. Apalagi potensi hujan deras terjadi pada malam hari,” tambahnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa banjir kembali merendam Kabupaten Aceh Utara sejak kemarin akibat meluapnya Sungai Keureuto, dan Sungai Peutoe. Secara umum, banjir juga merendam Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Jaya, dan Aceh Barat di Provinsi Aceh dalam sepekan terakhir ini.
https://sains.kompas.com/read/2018/10/18/123458823/ini-penjelasan-bmkg-terkait-banjir-yang-melanda-aceh