Astronom amatir Marufin Sudibyo mengatakan, bayangan bangunan ikonik Jakarta tersebut akan hilang selama kurang lebih 2 menit.
"Akan terjadi mulai 2 menit sebelum dhuzur," kata Marufin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/10/2018). "Berlangsung 3 menit dari 11.39 sampai 11.41."
Banyak dipublikasikan bahwa fenomena itu hanya bisa dilihat di Jakarta hari ini saja. Namun, menurut Marufin, publik bisa menikmati fenomena itu selama 3 hari mulai hari ini hingga 11 Oktober 2018 mendatang.
Kepada Kompas.com sebelumnya, AR Sugeng Riyadi, Kepala Pusat Astronomi Assalaam, mengatakan, fenomena tersebut terjadi karena posisi matahari berada tepat di atas suatu wilayah.
"Fenomena tersebut tidak terjadi pada hari yang sama, tergantung dengan posisi lintangnya, dan berdasar perhitungan pergeseran Matahari, fenomena tersebut terjadi dua kali dalam setahun," kata AR. Sugeng.
Saat fenomena itu terjadi, bayangan sebenarnya tidak hilang tetapi jatuh tepat di atas bendanya. Jadi manusia tak bisa melihatnya.
Fenomena itu terjadi dua kali dalam setahun. Untuk wilayah khatulistiwa seperti Pontianak, itu akan terjadi setiap tanggal 21 Maret dan 23 September setiap tahunnya.
Untuk Jakarta, harus dihitung lagi. Karenanya, jangan lewatkan untuk menikmati fenomena ini. Bukan hanya bayangan Monas yang hilang, tetapi juga bayangan Anda sendiri.
https://sains.kompas.com/read/2018/10/09/091310923/bayangan-monas-bakal-hilang-selama-3-hari-saksikan-fenomenanya