KOMPAS.com - Sekitar 92 juta tahun yang lalu, di daerah yang sekarang merupakan wilayah Utah tengah, Amerika Serikat, sebuah badai dahsyat merobohkan pohon besar berbunga.
Badai tersebut membuat pohon hanyut ke sungai dan masuk ke delta kuno. Sedimen kemudian mengubur sebagian batang pohon, yang kemudian mengawetkan pohon tersebut.
Fosil pohon itu bukan fosil biasa. Penelitian baru yang diterbitkan di Science Advances menyebut jika fosil pohon tersebut menjadi bukti tertua pohon berbunga raksasa di Amerika Utara.
Batang kayu yang diawetkan berdiameter hampir 1,8 meter, panjang 11 meter dan mungkin berasal dari pohon setinggi 50 meter. Batang kayu tersebut diperkirakan berasal dari 94 juta hingga 90 juta tahun yang lalu atau Zaman Kapur Akhir.
Para peneliti menduga jika pohon tersebut masuk ke dalam genus Paraphyllanthoxylon, kelompok yang terdiri dari setidaknya 11 spesies pohon fosil.
Penemuan ini menjadi penting karena sangat jarang menemukan fosil dari periode tersebut.
"Juga ini memiliki arti penting bagaimana kita memahami interaksi iklim dan tumbuhan serta hewan selama periode tersebut," kata Michael D'Emic, paleontolog dari Adelphi University New York.
Tanaman berbunga yang juga disebut angiospermae ini diperkirakan muncul sekitar 135 juta tahun yang lalu.
Pada seratus juta tahun yang lalu, tanaman yang berukuran kecil mendominasi dataran rendah dan sekitar 75 juta tahun yang lalu mulai ada bukti jelas mengenai pohon berbunga raksasa yang mulai tumbuh besar.
"Ini tidak selalu mengejutkan karena kita tahu bahwa ada banyak angiosperma pada waktu itu. Tapi ini adalah bukti nyata jika ada pohon-pohon besar di sana," kata Nan Crystal Arens, paleobotanis di Hobart and William Smith Colleges yang tidak terlibat dengan penelitian ini.
Awalnya, Michael D'Emic mengunjungi Utah tengah pada tahun 2014 untuk mencari tulang dinosaurus berleher panjang. Namun ia justru menemukan fitur geologi menarik, salah satunya adalah fosil batang pohon berbunga raksasa tersebut.
"Saya bisa melihat ada badai yang luar biasa dan memindahkan pohon tersebut ke salah satu delta pada waktu itu," kata D'Emic.
D'Emic lantas mengambil sampel fosil kayu dan mengirimkannya untuk analisis yang lebih detail. Hasilnya bukan hanya sebagai batang kayu raksasa saja, tetapi juga batang kayu dari genus kuno yang langka.
"Saya tercengang dan langsung mengetahui bahwa itu adalah batang angiosperma tertua dengan diameter lebih dari satu meter," jelas Nathan Jud, paleobotanis, peneliti yang juga terlibat dalam penelitian ini.
Selain batang kayu, peneliti juga menemukan serbuk sari, daun serta fosil vertebrata, termasuk gigi hiu dan tulang dinosaurus.
https://sains.kompas.com/read/2018/10/03/190600823/fosil-batang-kayu-buktikan-pohon-berbunga-raksasa-pernah-hidup-di-bumi