Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Lazim, Bengkaknya Jari Kelingking Perempuan AS Ini karena TBC

Diwartakan Live Science, Kamis (20/9/2018), perempuan berusia 42 tahun itu baru memeriksakan diri ke dokter seminggu setelah jari kelingkingnya bengkak dan sakitnya tak kunjung hilang. Awalnya, ia sendiri pun bingung mendapati jarinya bengkak tiba-tiba.

Setelah dipindai menggunakan X-ray dan CT scan, barulah ketahuan bahwa pembengkakan ada pada jaringan lunaknya, tetapi tidak ada masalah dengan tulangnya.

Untuk memastikan apa yang terjadi, dokter dari University of California, San Fransisco melakukan biopsi pada jaringan kulit pasien. Dari sinilah mereka menemukan hal tak terduga, yaitu bakteri Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TBC.

Menurut laporan kasus yang diterbitkan di The New England Journal of Medicine, Rabu (19/9/2018), pasien merupakan penderita lupus yang mengonsumsi obat untuk menekan sistem kekebalannya. Hal inilah yang membuatnya lebih rentan terhadap penyakit menular, termasuk TBC.

TBC dapat masuk ke dalam tubuh melalui udara dan menyerang paru-paru. Namun bakteri juga dapat menyerang anggota tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

"Infeksi pada jari merupakan gejala TBC yang langka, sebab biasanya ditunjukkan di paru-paru. Namun, diagnosis ini penting untuk dipertimbangkan pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah," kata pana penulis dalam laporannya.

Lantas, bagaimana pasien dapat tertular TBC?

Hasil penyelidikan menyebutkan perempuan itu tertular suaminya yang terus batuk setelah pulang dari China. Suami pasien kemudian didiagnosis dengan tuberkulosis aktif.

Oleh tim dokter perempuan itu diberi beberapa obat anti-tuberkulosis selama sembilan bulan, dan gejalanya sudah mulai hilang.

https://sains.kompas.com/read/2018/09/23/210300123/tak-lazim-bengkaknya-jari-kelingking-perempuan-as-ini-karena-tbc

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke