Seperti kita tahu, ibukota India yang disesaki manusia dan industri tercatat sebagai kota dengan kualitas terburuk di dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tingginya polusi udara di New Delhi disebabkan oleh pembangkit listrik di dalam batas kota, emisi gas diesel, polusi dari limbah industri dan debu proyek konstruksi.
Selain itu, pembakaran tanaman secara ilegal di daerah pertanian yang berdekatan dengan ibukota juga memperburuk keadaan. Menurut WHO, kontribusi kabut asap beracun 40 kali lebih tinggi dari batas aman.
Menurut pemberitaan Newsweek pada Selasa (19/9/2018), proyek masa depan yang dinamai "Smog" itu bertujuan untuk menghilangkan polutan kecil di udara agar manusia dapat bernapas dengan lebih aman.
Nantinya, menara akan dibangun di sekitar kota yang memproduksi energi berbahan bakal sel surya dan gas hidrogen.
Znera mengklaim, setiap menara memiliki pod penyaring di bagian dasar dan pada baling-baling udaranya. Hal ini agar menara penyaring efektif memurnikan lebih dari 3,2 juta meter kubik udara bersih setiap hari dan mengurangi tingkat polusi di daerah sekitar.
Menurut para arsitek, partikel karbon yang ditangkap penyaring udara dapat didaur ulang menjadi produk lain seperti beton, graphene, pupuk, dan tinta.
Hingga saat ini proposal masih bersifat konseptual dan belum jelas apakah mereka akan layak digunakan.
Pihak perusahaan hanya berharap dapat menerima prototipe siap kerja dalam beberapa tahun mendatang.
Sementara itu, proyek Smog telah dipilih untuk nomine World Architecture Festival kategori Future Projects - Experimental tahun ini. Keseluruhan pemenang akan diumumkan pada akhir November nanti di Amsterdam.
https://sains.kompas.com/read/2018/09/20/170000123/basmi-polusi-udara-perusahaan-india-usulkan-menara-penyaring-raksasa