Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Game Pengaruhi Nilai Siswa, Tapi Orangtua Tak Perlu Khawatir

Untuk membuktikan teori tersebut, profesor psikologi dari Universitas Johannes Kepler, Linz, Austria, melakukan penelitian pada ribuan anak.

Timo Gnambs dan timnya menggunakan sampel 3.554 remaja. Mereka kemudian menganalisis bagaimana video games bisa memengaruhi nilai mata pelajaran penting seperti Bahasa Inggris dan Matematika.

Menurut Timo, saat anak-anak bermain video game di malam hari untuk waktu lama, memang nilai akademik cukup menurun.

"Kami menemukan video games berdampak sangat kecil pada nilai, dan tidak ada dampak pada langsung pada kepandaian siswa," ujar Gnambs kepada Fatherly.com, dilasir Newsweek Selasa (18/9/2018).

Studi yang terbit di Psychology of Popular Media Culture merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama dua tahun.

Studi ini disebut mengisi kesenjangan dalam beberapa penelitian sebelumnya yang dilaporkan gagal menganalisis perubahan nilai akademik dari waktu ke waktu.

"Kantor Anak Nasional Irlandia Utara dalam studi berjudul "ICT and Me", mengungkap anak-anak yang bermain video game hanya sekali dalam seminggu memiliki nilai lebih tinggi dibanding mereka yang bermain dua kali dalam sehari atau lebih," imbuhnya.

Benarkah peringatan dibesar-besarkan?

Studi terbaru menunjukkan efek merusak dari video game sangat minim. Tim peneliti mencatat bahwa peringatan tentang bahaya dari bermain video game terlalu dibesar-besarkan.

"Kemampuan dalam pelajaran matematika dan membaca tidak terpengaruh oleh lamanya waktu yang dihabiskan untuk bermain. Dengan demikian, bermain video game atau permainan komputer memang berdampak kecil, dan tidak memengaruhi kepandaian dasar," tulis para ahli dalam studinya.

Gnambs berkata studi mereka menyarankan agar orangtua untuk lebih peduli pada jam bermain anak dan bukan hanya soal berapa lama waktu yang dihabiskan.

"Misalnya, bila ada ujian atau tes penting di sekolah sebaiknya mengalokasikan sebagian besar waktu untuk belajar," ujar Gnambs.

Seperti kita tahu, di tahun ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan kecanduan video games sebagai kondisi kesehatan mental baru.

https://sains.kompas.com/read/2018/09/19/183200523/video-game-pengaruhi-nilai-siswa-tapi-orangtua-tak-perlu-khawatir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke