KOMPAS.com - Sebuah penelitian terbaru menemukan, bahan kiia yang biasanya ditemukan dalam produk kosmetik san perawatan pribadi ternyata bisa mempeharuhi dalam perubahan hormon seksualitas dan kesuburan.
Menurut penelitian tersebut, bahan kimia yang dimaksud juga bisa menyebabkan kanker payudara. Bahan kimia tersebut adalah paraben dan Bisphenol A (BPA).
Bahkan, paparan rendah dari kedua bahan kimia tersebut dikatakan bisa mempengaruhi tingkat reproduksi.
"Ketika menjalani kehidupan sehari-hari, kita terpapar banyak bahan kimia berbeda yang bisa memiliki efek negaif pada hormon kita," ungkap Dr Ania Pollack, asisten profesor di George Mason University, AS dikutip dari The Sun, Sabtu (15/09/2018).
Padahal, menurut Dr Pollack, perubahan hormonal semacam itu telah dikaitkan dengan beberapa penyakit seperti kanker payudara dan penyakit kardiovaskular.
"Oleh karena itu, memahami bahan kimia yang mempengaruhi kadar hormon penting untuk kesehatan masyarakat, dan khususnya untuk kesehatan wanita," tutur Dr Pollack.
"(Itu) karena paparan mereka terhadap bahan kimia ini sering lebih tinggi karena kehadiran mereka dalam produk kecantikan dan perawatan pribadi," tegasnya.
Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Environment International, hal itu terjadi karena bahan-bahan tersebut bisa meningkatkan kadar esterogen pada wanita.
Artinya, bahan tersebut mempunyai efek tidak langsung pada penyakit yang bergantung terhadap tingkat esterogen seperti kanker payudara.
Hasil ini diperoleh setelah para peneliti mengamati 500 sampel urin dari 143 perempuan berusia dari 18 hingga 44 tahun.
Melalui urin tersebut, mereka memeriksa bahan kimia lingkungan yang ditemukan dalam produk kecantikan.
Selain itu, para peneliti menggunakan beberapa metode paparan di seluruh siklus menstruasi.
Dengan cara tersebut, tingkat hormon reproduksi terlihat meningkat dan menurun dalam kaitannya dengan berbagai bahan kimia dan filter sinar UV. Dengan kata lain, selain jenisnya, kompleksitas bahan juga mempengaruhi tingkat hormon seksualitas tersebut.
Melalui penelitian yang baru pertama kali dilakukan dari jenisnya ini, Dr Pollack ingin mengatakan bahwa perempuan harus lebih berhati-hati saat memilih produk kecantikan yang akan digunakan.
"Jika temuan ini dikonfirmasi oleh penelitian tambahan, itu bisa memiliki implikasi untuk penyakit yang bergantung pada tingkat esterogen seperti kanker payudara," tegasnya.
https://sains.kompas.com/read/2018/09/16/173500123/awas-kandungan-kosmetik-ini-terkait-dengan-kanker-payudara