Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Bumi Terlahir Basah atau Kering?

KOMPAS.com – Tahukah Anda bahwa meskipun air menutupi 70 persen permukaan Bumi, air hanyalah 0,05 persen dari seluruh massa planet kita? Namun, jangan meremehkan massa air yang begitu kecil. Tanpa air, manusia tidak akan ada di Bumi ini.

Kini yang menjadi pertanyaan adalah asal muasal air di Bumi. Topik ini sudah lama menjadi perdebatan di dunia sains.

Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa air yang mengalir di Bumi ini sudah sangat-sangat tua, bahkan mungkin setua bahan-bahan penyusun seukuran gunung yang kemudian membentuk planet kita ini sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.

Sementara itu, lainnya berpendapat bahwa Bumi terlahir kering. Setelah dijatuhi asteroid dan komet-komet yang basah, barulah Bumi menjadi berair seperti sekarang.

Dua studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics mencoba untuk menyelesaikan perdebatan ini.

Hasil yang mereka temukan sejalan dengan pendapat pertama, yakni mayoritas air yang ada di Bumi ternyata sudah ada sejak planet ini terbentuk.

Lebih tepatnya, mereka menemukan bahwa debu-debu kecil yang mengelilingi matahari baru di area yang belakangan menjadi rumah Bumi ini kemungkinan besar juga mengandung cukup banyak air.

Debu-debu ini juga bisa menyerap air dari sekeliling mereka hanya dalam 1 juta tahun. Jangka waktu tersebut mungkin terdengar sangat lama bagi Anda, tetapi cukup cepat untuk membasahi dan menggumpalkan debu-debu penyusun Bumi ini.

Meskipun hasil temuan para peneliti cukup meyakinkan, tentu ini bukanlah jawaban dari perdebatan panjang mengenai asal muasal air di Bumi. Ke depannya, akan ada lebih banyak studi dan bukti baru, termasuk yang dikumpulkan dari meteorit, komet, dan asteroid, mengenai asal muasal air di Bumi.

https://sains.kompas.com/read/2018/09/14/193500523/apakah-bumi-terlahir-basah-atau-kering-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke