KOMPAS.com - Lihat mata saya dan Anda akan tertidur selama beberapa menit. Kalimat sugesti dari psikioterapis itu mungkin sudah terekam jelas di ingatan kita, ditambah adegan menggoyangkan kalung arloji.
Pemandangan seperti ini memang tidak asing lagi dan kerap kita jumpai secara langsung, lewat acara di televisi, film, hingga novel.
Namun, apakah praktik hipnosis memiliki manfaat untuk tubuh?
Irving Kirsch dosen sekaligus direktur Program Studi Plasebo di Harvard Medical School mengatakan, hipnosis merupakan bentuk pengobatan yang sah.
Dalam beberapa kasus, hipnosis digunakan untuk membantu menurunkan berat badan, menghilangkan rasa sakit setelah operasi, dan mengatasi depresi atau stres.
Berikut beberapa manfaat hipnosis untuk kesehatan yang telah kami rangkum dari Time, yang terbit Kamis (30/8/2018).
1. Menurunkan berat badan
Beberapa studi yang dipelajari Irving Kirsch menemukan bahwa saat seseorang menjalani terapi perilaku kognitif (CBS) - salah satu perawatan non obat untuk menurukan berat badan, dan depresi - ditambah dengan hipnosis, berat badan yang turun jauh lebih banyak.
Selama empat sampai enam bulan, mereka yang melakukan terapi CBS ditambah hipnosis berat badannya turun sekitar sembilan kilogram, sementara yang hanya melakukan CBS berat badannya hanya turun 4,5 kilogram.
Selain berat badan turun lebih banyak, mereka yang melakukan CBS disertai hipnosis berat badannya tidak kembali selama 18 bulan. Hal ini berbeda dengan orang yang hanya melakukan terapi CBS, berat badannya dapat naik lagi sewaktu-waktu.
2. Mengurangi rasa sakit
Len Milling, seorang psikolog klinis dan profesor psikologi dari University of Hartford mengatakan, hipnosis bisa mengurangi rasa sakit fisik. Salah satunya membantu mengurangi rasa nyeri atau rasa sakit pasca-operasi.
3. Membantu berhenti merokok
Hipnosis juga bermanfaat untuk standar pengobatan medis seperti anestesi epidural atau penyuntikan obat di sekitar epidural (sumsum tulang belakang) dan menangani kecanduan obat-obatan serta rokok.
"Hipnosis juga dapat membantu seseorang untuk berhenti merokok," imbuh Dr. David Spiegel, seorang ahli hipnosis dan profesor psikiatri dari Stanford University School of Medicine.
Dalam uji coba acak yang dilakukan pada 2007, ahli melibatkan 286 perokok. Sebanyak 20 persen orang yang mendapat hipnosis berhasil berhenti merokok dibandingkan 14 persen orang yang mendapat konseling perilaku standar.
"Dari kelompok orang yang berhenti merokok karena hipnosis, setengahnya tidak menyentuh rokok selama dua tahun," ujar Spiegel.
4. Mengobati stres, kecemasan, dan PTSD
Menurut Spiegel, orang yang berhenti merokok karena hipnosis lebih jelas terlihat manfaatnya pada mereka yang memiliki riwayat depresi.
Ini merupakan salah satu bukti bahwa hipnosis dapat efektif membantu mengobati stres, kecemasan, dan PTSD.
Studi lain bahkan menemukan bahwa hipnosis dapat mengubah fungsi kekebalan tubuh seseorang dengan cara mengimbangi stres dan mengurangi kerentanan tubuh terhadap infeksi virus.
https://sains.kompas.com/read/2018/09/04/183100923/4-manfaat-hipnosis-untuk-tubuh-salah-satunya-menurunkan-berat-badan