Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setelah 60 Tahun, Karaginan Sukses Diubah Jadi Obat Masuk Angin Ampuh

Orang dewasa mungkin tak terlalu peduli dengan masuk angin. Kerokan dan selesai. Namun pada anak, masuk angin terjadi lebih sering, hingga setidaknya 8 kali dalam setahun. Ini membuat orangtua khawatir, anak absen dari sekolah, dan memicu konsumsi antibiotik yang tak perlu.

Riset karaginan - senyawa karbohidrat kompleks dari rumput laut merah - yang salah satunya dilakukan oleh Common Cold Center di Cardiff University, Inggris, kini membuahkan hasil. Hadir di Indonesia dalam produk semprotan hidung, karaginan mampu mempersingkat periode masuk angin hingga 2 hari.

Riset 60 Tahun

Ronald Eccles dari Coomon Cold Center mengungkapkan, potensi antivirus karaginan sebenarnya telah diketahui sejak 1958. Kala itu, Paul Gerber Squibb Institute for Medical Research New Brunswick di New Jersey merilis hasil riset pengaruh ekstrak rumput laut merah pada penghambatan virus flu B pada embrio ayam.

Riset yang dipublikasikan di Proceeding of the National Academy of Sciences itu mengungkap, karaginan pada ekstrak rumput laut bisa menghambat infeksi flu B tapi tidak flu A jika diberikan dalam jangka waktu kurang dari 24 jam.

Hasil riset itu lama "terkubur" hingga Eccles tertarik untuk mempelajarinya pada 1988. Di lembaga riset universitasnya, Eccles merancang serangkaian uji dalam jaringan untuk membuktikan kembali pengaruh karaginan pada Rhinovirus yang menyebabkan masuk angin.

"Salah satu uji klinis yang saya lakukan pada manusia, saya mengambil sampel mahasiswa yang terkena common cold pada tahap awal lalu memberinya karaginan. Kelompok mahasiswa lain sebagai plasebo," jelasnya ketika ditemui Kompas.com di Bali, Senin (27/8/2018).

Dalam salah satu risetnya yang dipublikasikan di Respiratory Research pada Agustus 2010, Eccles menbuktikan bahwa karaginan berhasil menurunkan jumlah virus (viral load) hingga 92 persen. Sementara pada grup yang tidak diberi karaginan, jumlah virus berlipat 6 kali.

Riset lain yang dipublikasikan di jurnal yang sama pada Oktober 2015 mengungkap, jenis karaginan Iota yang dikemas dalam bentuk semprot hidung bisa menghambat perkembangan common cold pada empat hari pertama, saat gejala flu biasanya paling terasa.

Penelitian lain yang dilakukan Martin Koenigfoher dari Medical University of Vienna dan dipublikasikan di Multidicipline Respiratory Medicine pada November 2014 mengungkap, karaginan Iota bisa mempersingkat durasi masuk angin hingga 2 hari dan mencegah kembalinya gejala yang sama hingga 21 hari kemudian.

Eccles menerangkan, karaginan memiliki keampuhan karena prinsip pengambatannya. "Virus bermuatan positif sementara karaginan bermuatan negatif. Jadi virus akan tertangkap oleh karaginan dan lalu terenkapsulasi," urainya.

Ampuh dan Aman

Bambang Supriyatno Sp.A (K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengutarakan, pengobatan masuk angin dengan karaginan memiliki kelebihan karena aman dan minim efek samping. Karaginan, katanya, adalah senyawa yang telah banyak dimanfaatkan untuk bahan pangan dan diakui aman oleh Food and Drugs Administration (FDA).

Di samping itu, karaginan yang mampu mengurangi gejala common cold hingga 2 hari berpotensi mengurangi konsumsi antibiotik yang tidak perlu. "Saat ini, 30 persen orangtua yang anaknya menderita common cold atau flu selalu meminta antibiotik, padahal virus tidak mati oleh antibiotik," ungkapnya.

Prinsip penghambatan virus yang dilakukan karaginan juga menarik karena bisa mencegah resistensi. "Karaginan tidak membunuh virus tetapi membungkusnya sehingga tidak dapat menginfeksi sel, jadi dalam jangka panjang ini aman dan tidak bikin virus resisten," jelasnya.

Eccles menuturkan, syarat utama agar obat berbasis karaginan efektif adalah diberikan dalam jangka waktu awal infeksi. "Maksimal 48 jam setelah infeksi. Semua antivirus sebenarnya prinsipnya sama, diberikan pada tahap awal," katanya.

Dalam sesi Wawancara Eksklusif yang digelar Betadine Nasal Spray tersebut, Eccles menegaskan bahwa obat semprot hidung dengan karaginan akan aman dan minim efek samping. "Saya merekomendasikan obat ini dijadikan stok di rumah," katanya.

Menurut Eccles, potensi karaginan masih bisa dieksplorasi. Sejumlah penelitian kini berupaya mengungkap efektifitasnya melawan Human Papilova Virus (HPV). Sejauh ini, karaginan efektif menghambat perkembangan 200 jenis virus walaupun tingkat penghambatannya berbeda.

Indonesia sebagai negara maritim juga bisa berperan. Ragam rumput laut merah (Rhodophyta) yang terdapat di Indonesia juga mengandung karaginan. Fakta bahwa karaginan Iota berhasil dihilirkan menjadi produk medis berharga harusnya memicu penelitian karaginan di Indonesia.

https://sains.kompas.com/read/2018/08/31/175351623/setelah-60-tahun-karaginan-sukses-diubah-jadi-obat-masuk-angin-ampuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke