Sayangnya, studi Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan atau Kemitraan di 4 kota di Indonesia menunjukkan, investasi pada perempuan hingga kini masih rendah. Studi tahun 2017 di Kota Pekalongan, Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah, Kabupaten Pulang Pisau di Kalimantan Tengah, serta Kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah mengungkap, investasi daerah bagi perempuan per individu per bulan bahkan lebih rendah dari sekilo beras.
“Yang paling miris, di Kebumen, investasi perempuan hanya Rp 95 per perempuan per bulan. Nilai yang 10 tahun yang lalu pun tak bisa untuk membeli permen,” kata Arif Nurdiansah, peneliti tata kelola perubahan iklim Kemitraan lewat surat elektronik kepada Kompas.com, Rabu (30/8/2018).
Di Kota Pekalongan, investasinya sebesar Rp 2.495, Kabupaten Donggala sebesar Rp 3.454, dan Kabupaten Pulang Pisau Rp 5.211.
Kemitraan mencatat, komitmen investasi pemberdayaan perempuan ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jumlah perempuan yang menduduki jabatan struktural di birokrasi dan jabatan legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Kota Pekalongan menjadi satu-satunya wilayah yang jumlah perempuan di jabatan strukturalnya melampaui angka afirmatif, 34 persen.
“Namun, karena jumlah perempuan di DPRD hanya 5 orang dari total 30 anggota, maka komitmen anggaran pemberdayaan perempuannya masih tergolong minim,” kata Arif.
Investasi pada perempuan perlu ditingkatkan. Pasalnya, di tengah dampak perubahan iklim, perempuan menanggung beban lebih berat.
Selain sektor pertanian yang terdampak, banjir rob di Pekalongan sebagai dampak perubahan iklim juga membuat perempuan memiliki jam tidur lebih pendek, mudah terserang penyakit dan berpotensi menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.
Selain investasi, pemahaman perempuan terhadap isu perubahan iklim juga perlu ditingkatkan agar dapat berdaya. Karena selain sebagai korban yang terdampak, mereka juga berpotensi menjadi aktor pencegah yang mampu mengurangi dampak perubahan iklim.
https://sains.kompas.com/read/2018/08/30/195443923/miris-dana-pemberdayaan-perempuan-di-kebumen-cuma-rp-95