Akibat gempa yang mengguncang Lombok Utara seminggu lalu, bangunan Puskesmas Tanjung rubuh seketika dan tak bisa digunakan.
"Obat-obatan dan vaksin ada dalam reruntuhan. Vaksinasi MR jadi terhambat," kata Ahmad, koordinator farmasi puskesmas tersebut.
Gempa menghambat vaksinasi MR di wilayah Tanjung. Dari 84 sekolah yang masuk program vaksinasi, baru 10 sekolah yang terselesaikan.
Ahmad berharap vaksin MR dapat dikirimkan sebab sejauh ini vaksinasi MR di Lombok dapat berjalan lancar di tengah isu haram halal vaksin.
Sementara itu, RSUD Tanjung membutuhkan bantuan karena masih harus menangani ratusan pasien di tengah bangunan yang rubuh.
Teguh dari bagian farmasi rumah sakit itu mengatakan, obat pencahar, diare, serta vitamin neurotropik kosong. Demikian juga salep kulit
Rumah sakit juga membutuhkan bantuan pendingin udara dan kulkas untuk obat. Beberapa obat harus disimpan dengan perlakuan suhu khusus.
"Hydrocortisone misalnya harus disimpan pada suhu 18-25 derajat celsius. Di tenda suhunya sudah mencapai 30 derajat celsius;" terangnya.
Dalam kunjungan ke RSUD Tanjung pada Minggu (12/8/2018), Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo menyanggupi pemenuhan obat.
"Kita akan penuhi kekurangan obat. Ini sebenarnya juga sudah dikirimkan tapi mungkin masih dalam perjalanan. Ini pengirimannya kan lewat laut," kata Untung.
https://sains.kompas.com/read/2018/08/12/165400523/gempa-lombok-butuh-bantuan-obat-dan-vaksin