Dokter anak yang memeriksanya, menjuluki kasus ini sebagai "batuk siulan" dan telah dijelaskannya dalam jurnal The New England Journal of Medicine, Rabu (8/8/2018).
Hasil pemindaian X-ray pada dada bocah itu menunjukkan, paru-paru bagian kirinya mengalami hiperinflasi atau ekspansi paru-paru.
Menurut Mayo Clinic, hiperinflasi dapat disebabkan oleh sesuatu yang menghalangi saluran udara ke paru-paru atau karena penyakit tertentu, seperi asma dan fibrosis kistik (penyakit genetika yang membuat lendir di dalam tubuh kental dan lengket sehingga dapat menyumbat saluran pernapasan dan pencernaan).
Untuk memastikan benda apa yang menyumbat saluran pernapasan bocah itu, dokter melakukan prosedur bronkoskopi, yakni memasukkan tabung tipis ke paru-paru melalui tenggorokan.
Dengan cara ini, akhirnya dokter berhasil mengeluarkan benda asing yang menyumbat saluran pernapasannya, yang ternyata sebuah peluit mainan.
Setelah peluit putih berhasil dikeluarkan, dokter mendapat keterangan bahwa sebelum mengalami batuk siulan, bocah ini memang bermain peluit dan tak sengaja menelannya.
Dr. Pirabu Sakthivel, residen senior bedah kepala dan leher juga ahli onkologi di All India Institute of Medical, New Delhi, mengatakan, bila ia menelan benda lain sangat mungkin ia akan mengalami batuk mengi atau batuk dengan suara berisik.
"Sudah ada banyak kasus terkait benda asing tersangkut di saluran pernapasan. Namun, batuk siulan karena peluit jarang terjadi," katanya kepada Live Science, dilansir Rabu (8/8/2018).
Sehari setelah peluit diambil, bocah ini kembali melakukan foto rontgen. Beruntung, dada kirinya langsung kembali normal.
Setahun setelah kejadian, tidak ada masalah dengan kesehatan bocah ini.
https://sains.kompas.com/read/2018/08/10/122253123/tak-sengaja-telan-peluit-batuk-bocah-ini-terdengar-aneh