Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kepunahan Dinosaurus Memicu Evolusi Hiu, Kok Bisa?

Dalam studi yang terbit di Current Biology, Kamis (2/8/2018), para ahli mengungkap adanya dua kelompok hiu dengan evolusi yang berlawanan setelah kejadian itu.

Sebelum peristiwa fenomena kepunahan massal terjadi, hiu predator yang disebut lamniformes mendominasi lautan. Lamnifores termasuk hiu putih besar dan megalodon, sepupunya yang telah punah.

Setelah peristiwa kepunahan massal, hiu predator tingkat menengah yang disebut carcharhiniformes justru menggeser posisi lamnifores di lautan.

Seperti dilansir Newsweek, Kamis (2/8/2018), para ahli telah meneliti hampir 600 fosil gigi hiu dan menganalisis ukuran serta bentuknya, terutama tinggi dan luas gigi. Fosil gigi yang diteliti rata-rata berusia 56 juta tahun sampai 72 juta tahun.

Hasilnya, jumlah lamniformes yang ditandai dengan gigi mahkota pendek dan berbentuk segitiga menurun. Sementara jumlah carcharhiniformes meningkat pesat dari tahun ke tahun. Kini, hanya ada 15 spesies lamniformes yang tersisa.

Para ahli yakin, perubahan jumlah dan evolusioner terkait dengan ketersediaan makanan pasca peristiwa kepunahan massal.

Lamniformes di masa lalu hanya memangsa reptil laut. Padahal, saat itu banyak reptil laut yang punah.

Hal ini secara tidak langsung memengaruhi kehidupan lamniformes dan membuat jumlah mereka berkurang. Saat ini, spesies lamniformes punya lebih banyak variasi makanan, termasuk anjing laut.

Sementara itu, carcharhiniformes yang memangsa ikan kecil dan hewan laut bertulang menemukan banyak sumber makanan setelah peristiwa kepunahan.

"Studi ini adalah salah satu yang lebih transformatif dalam mempelajari evolusi hiu," ujar Mohamad Bazzi salah satu ahli kepada Science News.

https://sains.kompas.com/read/2018/08/03/200100123/kepunahan-dinosaurus-memicu-evolusi-hiu-kok-bisa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke