Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hipotesis Ahli: Bulan Bisa Dihuni Miliaran Tahun Lalu

Namun, sebuah temuan yang terbit di jurnal Astrobiology menyebut sebenarnya bulan cukup berpotensi untuk mendukung kehidupan sekitar dua periode, empat miliar tahun lalu.

Studi yang dilakukan ilmuwan dari Washington State Universitu (WSU) dan Universitas London meyakini, hal tersebut terjadi tak lama setelah bulan terbentuk.

Dalam periode itu, para ahli meyakini bulan telah memuntahkan sebagian besar gas volatil super panas, seperti uap air dari dalam perutnya. Proses inilah yang membentuk endapan air di permukaan bulan dan atmosfer selama beberapa juta tahun.

"Jika masih ada air dan atmosfer di bulan untuk jangka waktu lama, kami pikir bulan bisa ditinggali," ujar Dirk Schulze-Makuch, astrobiolog dari WSU dalam sebuah pernyataan dilansir Newsweek, Rabu (25/7/2018).

Dalam penelitiannya, Schulze-Makuch dan timnya mengkaji hasil temuan terkait studi ruang angkasa selama beberapa tahun terakhir yang menunjukkan bulan menyimpan lebih banyak air dari yang kita duga.

Salah satu studi yang dipelajari mengidentifikasi adanya air es di permukaan bulan dalam jumlah banyak, dan ada penelitian lain yang mengisyaratkan adanya H2) dalam jumlah besar tersembunyi di mantel bulan.

Para ahli pun menyebut saat bulan masih berusia muda, ia sempat diselimuti medan magnet. Artinya, bulan pernah memiliki perisai untuk berlindung dari partikel jahat paparan matahari.

Namun, semua itu masih asumsi. Belum ada bukti yang benar-benar menunjukkan bahwa bulan telah berevolusi.

Selain keberadaan air dan atmosfer, keberadaan senyawa organik yang kompleks juga harus terjadi dan dibuktikan.

Untuk benar-benar membuktikan hal tersebut, ahli berpendapat perlu dibutuhkan banyak eksplorasi bulan yang luas agar dapat mengumpulkan banyak bukti.

https://sains.kompas.com/read/2018/07/26/180200823/hipotesis-ahli--bulan-bisa-dihuni-miliaran-tahun-lalu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke