Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berkat Rumput Laut Ini, Antartika Tak Lagi jadi Benua Terisolasi

KOMPAS.com - Para peneliti baru saja menemukan bahwa Antartika mungkin tidak akan menjadi benua terisolasi lagi.

Konklusi ini diungkapkan oleh peneliti setelah mereka melihat rumput laut besar atau yang dikenal dengan kelp, hanyut hingga sejauh 20.000 kilometer dari bagian paling selatan Samudra Hindia dan Atlantik menuju pantai Antartika.

Sebelumnya banyak ahli pesimis jika ada spesies laut mampu melakukan perjalanan sejauh itu.

"Untuk sampai ke sana, rumput laut harus melewati rintangan yang diciptakan oleh angin kutub dan arus yang sampai sekarang dianggap tidak dapat ditembus," kata Crid Fraser peneliti the Australian National University (ANU) dikutip dari Science Alert, Selasa (17/07/2018).

"Tapi ini menunjukkan spesies laut dari utara dapat mencapai Antartika," tambah Fraser.

Simulasi

Peneliti kemudian membuat simulasi komputer untuk menunjukkan bagaimana rumput laut tersebut bisa melakukan perjalanan yang hampir tidak mungkin dilakukan ini.

Simulasi tersebut juga, secara signifikan, akan memberikan pengertian bagaimana kondisi Antartika mungkin berubah di masa depan.

Hasil analisis simulasi kemudian mengungkapkan jika gelombang besar yang timbul dapat membantu kelp mencapai Antartika. Sebelumnya peneliti hanya memperhatikan arus laut dan angin barat saja.

Kedua faktor tersebut membuat kehidupan tumbuhan seperti rumput laut diperkirakan akan didorong ke arah yang berlawanan daripada hanyut ke selatan.

Sementara badai Antartika tidak pernah diperhitungkan. Padahal, badai ini mungkin bisa menggerakan kelp hingga ke benua es ini.

"Begitu kami memasukkan simulasi gerakan permukaan gelombang yang terjadi selama badai, tiba-tiba beberapa kumpulan kelp ini mampu mencapai garis pantai Antartika," kata salah satu peneliti, Adele Morrison dari ANU dikutip dari Science Daily, Senin (16/07/2018).

Pentingnya Kelp

Temuan soal perjalanan kelp ini tentu menarik. Itu karena kelp sering membawa serta tanaman lain dan mahluk kecil di dalamnya.

Artinya, secara tidak langsung akan berdampak pada ekosistem Antartika yang belum diperhitungkan sebelumnya.

Seiring dengan makin banyaknya tanaman serta mahluk lain yang terbawa, Antartika bisa saja menjadi rumah bagi lebih banyak lagi tanaman dan binatang.

"Kelp tidak tumbuh di Antartika tetapi kita tahu itu bisa mengapung dan dapat bertindak sebagai rakit, membawa banyak tanaman dan hewan lain," kata Erasmo Macaya dari Universidad de Concepcion di Cile.

"Jika rakit kelp bisa hanyut sejauh itu, sebentar lagi kita bisa melihat perubahan masif di ekosistem Antartika," tambahnya. 

Riset ini telah dipublikasikan dalam Nature Climate Change.

https://sains.kompas.com/read/2018/07/19/163137723/berkat-rumput-laut-ini-antartika-tak-lagi-jadi-benua-terisolasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke