KOMPAS.com – Skoliosis didefinisikan sebagai kelengkungan tulang belakang ke arah lateral yang memiliki sudut lebih dari 10 derajat.
Kelengkungan yang abnormal tersebut belum dapat dipastikan apa penyebabnya, namun bisa terjadi karena riwayat penyakit dari orangtua, kecelakaan, dan kebiasaan buruk dalam berkegiatan.
Kebiasaan buruk dalam berkegiatan yang dimaksud seperti menaruh dompet di saku celana belakang, duduk dengan kaki menyilang, dan menggunakan tas selempang.
Manurut Labana Simanihuruk, ahli fisiologi dan anatomi, ada dua cara untuk menyembuhkan skoliosis, yakni operasi dan terapi non-operasi.
Terapi non-operasi
Terapi non-operasi yang perlu dilakukan yaitu penggunaan penyangga (brace) dan latihan fisik dengan alat fisioterapi untuk mengurangi rasa nyeri.
“Brace secara klinis telah terbukti dapat mengurangi lengkung atau kurva pada kasus umum skoliosis, mengurangi rasa sakit, memperbaiki postur tubuh, memperlambat pertumbuhan kurva, serta mensejajarkan bahu dan pinggang,” papar Labana.
Perlu diketahui, brace dapat mengoreksi lengkungan tulang belakang pada pasien, terutama yang memiliki lengkungan lebih dari 30 derajat. Sama halnya dengan pemasangan kawat gigi, penggunaan brace tidak akan selamanya.
“Kalo waktu, perbaikan itu kita enggak pernah bisa tahu secara pasti karena setiap orang berbeda secara genetik, secara kebiasaan, dan secara niat juga. Tapi patokan kita adalah dua tahun,” ujarnya lagi.
Operasi
Cara lain untuk menyembuhkan skoliosis adalah dengan cara operasi. Namun, Labana tidak merekomendasikan jalan tersebut selama cara non-operasi masih bisa dilakukan.
Ia menambahkan, hal yang dapat memaksa penderita skoliosis untuk melaksanakan tindak operasi adalah skoliosis karena kecelakaan dan faktor riwayat dari orangtua.
“Karena dia kecelakaan, tulang vertebratanya rontok. Sama seperti skoliosis yang ada dari bawaan lahir, harus dilakukan tindak operasi,” jelasnya.
Tindakan pada penderita skoliosis perlu dilakukan dengan segera. Ini karena skoliosis dapat merambat dan menyebabkan penyakit lain, seperti Hernia Nukleus Pulposus (HNP), infeksi paru-paru, dan serangan jantung.
Terlepas dari semua itu, pencegahan skoliosis adalah hal wajib yang dapat dilakukan. Aktif berolahraga, meninggalkan kebiasan buruk, dan menjaga berat badan adalah cara yang dapat dilakukan demi terhindar dari skoliosis.
https://sains.kompas.com/read/2018/07/18/203700323/2-cara-memperbaiki-tulang-belakang-yang-terlanjur-bengkok