KOMPAS.com – Tahukah Anda bahwa dinosaurus tidak selalu raksasa. Mereka, termasuk sauropodomorpha yang merupakan hewan darat terbesar dalam sejarah, awalnya bertubuh kecil. Menurut teori yang ada sebelumnya, dinosaurus tiba-tiba menjadi besar pada periode Jura.
Akan tetapi, fosil yang baru-baru ini ditemukan di situs Balde de Leyes, provinsi San Juan, Argentina membantah teori itu. Fosil dinosaurus besar tersebut berasal dari periode Trias akhir, yang berarti dinosaurus menjadi raksasa lebih awal dari dugaan sebelumnya.
Salah satu anggota tim peneliti, Cecilia Apaldetti dari National University of San Juan di Argentina, mengatakan, begitu kami menemukannya, kami tahu ini sesuatu yang berbeda.
“Kita menemukan sebuah bentuk, raksasa pertama di antara semua dinosaurus. Itu adalah sebuah kejutan,” ujarnya.
Para paleontolog pun menamai dinosaurus tersebut Ingentia prima yang berarti raksasa pertama. I prima bersama fosil-fosil serupa di sekitarnya juga diberi nama famili baru, yakni Lessemsauridae.
Ketika hidup, I prima memiliki berat badan sekitar 10 ton. Berat ini kira-kira sama dengan dua atau tiga gajah Afrika, walaupun masih jauh dari Sauropoda yang beratnya mencapai 70 ton.
Dengan leher dan ekor yang panjang, I prima yang panjangnya kira-kira 10 meter ini memiliki kemiripan bentuk dengan famili Sauropodomorph.
Melalui fosil ini, para paleontolog juga menemukan beberapa petunjuk mengenai bagaimana dinosaurus bisa menjadi besar dalam waktu yang tergolong singkat.
I prima memiliki sistem pernapasan seperti burung yang bisa menyimpan udara beroksigen. Ini membuat dinosaurus tersebut lebih cepat dingin.
Tulang-tulang juga menunjukkan pertumbuhan yang tidak merata bila dibandingkan dengan Sauropodomorph yang pertumbuhannya lebih bertahap.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution.
https://sains.kompas.com/read/2018/07/14/210800223/sejak-kapan-dinosaurus-jadi-besar-fosil-raksasa-pertama-menjawab