KOMPAS.com - Senyum indah sering diasosiasikan dengan gigi putih bersih. Warna kekuningan pada gigi bahkan sering membuat banyak orang tidak percaya diri untuk tersenyum lebar.
Namun, sebenarnya apa yang membuat gigi seseorang jadi kuning atau kekuningan?
Dirangkum dari Live Science, Selasa (10/07/2018), sebagian besar penyebab perubahan warna gigi dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu noda ekstrinsik dan noda intrinsik.
Noda Ekstrinsik
Noda ekstrinsik yang dimaksud di sini adalah noda yang mempengaruhi permukaan enamel gigi. Enamel sendiri adalah lapisan gigi terluar dan keras.
"Penyebab pertama gigi menguning adalah gaya hiduo," ujar Dr Justin Philip, seorang dokter gigi di Arizona, AS.
"Merokok, minum kopi, terh, dan mengunyah tembakau adalah penyebab terburuk," sambungnya.
1. Tembakau
Ya, seperti yang telah jamak diketahui, tar dan nikotin dalam tembakau merupakan bahan kimia yang bisa menyebabkan noda kekuningan pada permukaan gigi.
2. Makanan Berwarna
Aturan praktis untuk menjaga gigi tetap putih sebenarnya mudah. Ingatlah, makanan dan minuman apapun yang bisa menodai pakaian bisa menodai gigi Anda.
Untuk itu, menghindari makanan seperti cokelat, kecap, anggur merah, cola, dan sebagainya perlu dilakukan.
Selain itu, makanan yang tinggi kromogen atau zat penghasil pigmen yang bisa menempel pada enamel gigi juga perlu diperhatikan. Makanan yang mengandung zat tersebut di antaranya anggur, ceri, bit, dan delima.
3. Makanan Asam
Makanan dan minuman asam dapat mempromosikan pewarnaan dengan mengikis email gigi dan membuatnya lebih mudah untuk pigmen menempel ke gigi.
Tannin, senyawa pahit yang ditemukan dalam anggur dan teh, juga membantu kromogen menempel pada email gigi, yang akhirnya menyebabkan pewarnaan.
Tapi ada kabar baik bagi peminum teh, Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam International Journal of Dental Hygiene menemukan bahwa menambahkan susu pada teh mengurangi kemungkinan menodai gigi.
Itu karena protein dalam susu dapat mengikat tannin.
Noda Intrinsik
Noda intrinsik terjadi di dalam struktur bagian dalam gigi yang disebut dentin. Karena posisinya di dalam, noda ini lebih sulit dihilangkan.
1. Pengobatan
Noda intrinsik ini biasanya didapatkan dari proses pengobatan. Beberapa di antaranya antibiotik tetracycline atau doxycycline.
Anak-anak yang mengonsumsi obat tersebut sebelum usia 8 tahun bisa membuat gigi mereka menjadi kuning kecokelatan.
Tak hanya itu, ibu hamil yang mengonsumsi obat tersebut juga bisa membuat anaknya punya gigi kekuningan.
2. Obat Kumur
Penggunaan obat kumur juga bisa menyebabkan noda intrinsik. Terutama jika obat kumur tersebut mengandung chlorhexidine, senyawa yang dapat mengurangi bakteri dan mengobati gingivitis (radang gusi).
3. Kemoterapi
Perawatan kemoterapi yang sedang berlangsung serta radiasi pada kepala dan leher dapat menyebabkan noda intrinsik. Bahkan beberapa obat yang relatif umum, seperti antihistamin, antipsikotik, dan obat tekanan darah terkadang bisa gigi kuning.
4. Flouride
Meskipun fluoride dapat bermanfaat untuk gigi dengan memperkuat email dan mencegah pembusukan, terlalu banyak mineral tidak baik untuk warna gigi Anda.
Fluorosis, yang dihasilkan dari jumlah fluoride yang berlebihan, dapat menyebabkan garis-garis putih atau bintik-bintik coklat pada gigi.
5. Tambalan
"Banyak bahan gigi dapat menyebabkan perubahan warna, terutama restorasi amalgam (perak tambalan)," kata Dr Bruno Sharp, dokter gigi dari Florida.
Tambalan gigi ini biasanya membuat gigi berwarna abu-abu kehitaman.
Sebab Lain
Selain noda ekstrinsik dan intrinsik, ada beberapa penyebab gigi berubah warna. Di antaranya adalah genetika, usia, penyakit, dan cedera.
1. Genetika
"Alasan nomor satu adalah genetika. Ketidaksempurnaan pada dentinogenesis dan amelogenesis imperfekta adalah dua kelainan bawaan yang menyebabkan gigi berkembang secara tidak tepat dan dapat menyebabkan perubahan warna," ungkap Dr Edita Outericka, direktur klinik gigi di Massachussets.
Keturunan juga merupakan alasan mengapa beberapa orang memiliki enamel gigi alami yang lebih terang atau lebih tebal daripada yang lain.
Anda mungkin saja dilahirkan dengan gigi yang tampak lebih kuning (atau lebih putih) dibandingkan dengan gigi orang lain, kata Outericka.
2. Usia
Warna kekuningan pada gigi juga disebabkan oleh usia. Ketika usia bertambah, lapisan enamel menipis seiring waktu.
Hal ini membuat gigi tampak lebih kuning.
Menurut Mayo Clinic, perlindungan terbaik terhadap penipisan enamel adalah memastikan produksi air liur yang tepat, yang dapat membersihkan makanan dan plak dari gigi, dan mendapatkan fluoride yang cukup.
3. Penyakit
Warna gigi yang berubah juga bisa disebabkan suatu penyakit. Infeksi yang menyebabkan demam tinggi saat masih kanak-kanak juga bisa membuat gigi menguning.
Ikterus neonatal yang parah adalah alasan lain yang mungkin untuk gigi yang menguning, menurut Outericka.
4. Cedera
Jatuh atau cedera olahraga pada anak-anak dapat mengganggu pembentukan enamel gigi ketika gigi permanen anak-anak masih berkembang. Bahkan, cedera dapat menghasilkan warna gigi menjadi keabu-abuan.
Cedera serupa yang merusak saraf atau gigi chip pada orang dewasa juga dapat menyebabkan perubahan warna gigi permanen.
Selain itu, orang-orang yang menggeretakkan gigi mereka secara berlebihan, seringkali saat tidur, perlahan-lahan dapat mengangkat lapisan luar dari email gigi yang mengekspos dentin kekuningan di bawahnya.
Pencegahan
Pencegahan terbaik untuk gigi kuning adalah memperhatikan apa yang Anda makan dan minum, serta tidak merokok. Membersihkan gigi dengan tepat juga mutlak dilakukan.
Selain itu, dianjurkan memeriksakan diri pada dokter gigi terdekat setidaknya dua kali setahun.
Penyebab paling mudah dari gigi yang menguning adalah kebersihan mulut yang buruk. Itu karena ketika plak dan tarter (plak gigi yang mengeras) menumpuk, mereka dapat membuat gigi tampak kuning.
Menghapus penumpukan itu sebelum membusuk sangat penting untuk memiliki senyum yang lebih putih dan gigi yang sehat, menurut Outericka.
"Yang terbaik adalah membersihkan gigimu secara teratur pada pihak profesional" kata Outericka.
"Ini akan membantu menghilangkan pewarnaan. Juga, minum melalui sedotan akan meminimalkan waktu cairan yang menempel di permukaan gigi," katanya.
Kita juga dapat membilas mulut dengan air setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mungkin menyebabkan noda, jika menyikat gigi tidak mungkin.
https://sains.kompas.com/read/2018/07/12/193400723/mengapa-gigi-bisa-menguning-