KOMPAS.com - Para astronom baru saja menemukan objek paling terang yang pernah ditemukan di alam semesta awal. Benda terang ini berjarak 13 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Benda tersebut berasal dari masa ketika alam semesta kita hanya tujuh persen dari usianya saat ini.
Bentuknya adalah quasar atau galaksi yang mengorbit lubang hitam supermasif yang aktif memberi makan pada material.
Sangat Cemerlang
Quasar ini menembakkan jet plasma yang menarik perhatian para astronom.
Tak hanya plasma, quasar ini juga memuntahkan emisi radio yang lebih terang dari apapun yang pernah diamati di alam semesta awal.
Menurut para ilmuwan, benda langit cemerlang tersebut bisa membantu membuka rahasia galaksi pertama di alam semesta.
Para astronom melacak quasar misterius itu menggunakan teleskop di National Science Foundation Very Long Baseline Array (VLBA).
Selanjutnya, mereka merinci temuan mereka dalam dua makalah yang diterbitkan Senin dalam The Astrophysical Journal dan The Astrophysical Journal Letters.
"Ada kelangkaan pemancar radio yang dikenal kuat dari semesta mua dan ini adalah quasar radio paling terang pada zaman itu dengan faktor 10," kata Eduardo Bañados, astrofisikawan dari Carnegie Institution for Science di Pasadena, California dikutip dari Science Alert, Senin (09/07/2018).
Sangat Jauh
Kecemerlangan yang luar biasa ini memungkinkan para astronom untuk mendapat tampilan luar biasa di quasar ini yang disebut PSO J352.4034-15.3373 atau P352-15.
"Ini adalah gambaran paling detail dari galaksi terang seperti itu pada jarak yang sangat jauh," ujar Emmanuel Momijan, penulis penelitian ini dikutip dari Newsweek, Selasa (10/07/2018).
"Quasar ini mungkin merupakan objek paling jauh di mana kita bisa mengukur kecepatan jet plasma seperti itu," sambung astronom dari National Radio Astronomy Observatory (NRAO).
Meski para astronom dengan yakin menyebut benda langit itu adalah quasar, mereka masih belum tahu dengan pasti elemen apa yang mereka lihat dalam citra tersebut.
Dua Skenario
Pasalnya, ada tiga komponen yang terlihat dari bidikan teleskop VLBA. Para astronom menyebut ada dua interpretasi yang mungkin.
Pertama, lubang hitam di salah satu ujungnya dan dua komponen lainnya adalah bagian dari jet tunggal.
Kedua, lubang hitam berada di tengah dengan jet plasme di kedua sisi.
Menurut teleskop optik, yang menunjukkan quasar dalam cahaya tampak, posisi lubang hitam sejajar dengan salah satu komponen akhir. Ini membuat interpretasi pertama yang paling mungkin.
Artinya, dengan mempelajari dan menganalisis dua bagian jet, astrofisikawan mungkin dapat mengukur seberapa cepat itu meluas.
Sebaliknya, jika kemungkinan kedua yang terjadi, berarti jet plasmanya jauh lebih kecil.
Ini artinya, objek itu jauh lebih muda atau tertanam pada material padat yang memperlambat pancaran.
Untuk memastikannya, penelitian lebih lanjut dipermukan. Tugas ini, kata Chris Carilli dari NRAO, adalah prospek yang mengasyikkan.
"Kecerahan quasar ini dan jarak yang sangat jauh membuatnya menjadi alat yang unik untuk mempelajari kondisi dan proses yang berlaku di galaksi pertama di alam semesta," katanya.
"Kami berharap untuk mengungkap lebih banyak misteri," tambahnya.
https://sains.kompas.com/read/2018/07/10/191900123/astronom-temukan-obyek-paling-terang-di-alam-semesta-awal