KOMPAS.com - Beberapa hari yang lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi telah menetapkan kecanduan game sebagai salah satu gangguan mental.
Hal ini menyusul banyak orang yang tak bisa lepas dari permainan yang ada di smartphone atau gawai mereka. Bahkan, tak jarang orang lebih memprioritasken permainan tersebut dibanding mengobrol dengan orang sekitar atau kegiatan lainnya.
Salah satu jenis game yang paling membuat kecanduan adalah video game.
Ini membuat video games menjadi salah satu penemuan yang kini mengubah wajah dunia. Namun, sebenarnya, sejak kapan video game diciptakan?
Awal Mula
Video game yang kini dengan mudah kita temui ternyata juga bermula dari laboratorium para ilmuwan.
Pada sekitar 1940-an, untuk ditampilkan dalam sebuah pameran dunia, Edward U. Condon mendesain komputer yang memainkan permainan tradisional Nim.
Dalam permainan tersebut, para pemain harus menghindari untuk mengambil batang korek terakhir. Permainan ini 90 persen dimenangkan oleh komputer.
Pada 1947, Thomas T. Goldsmith Jr dan Estle Ray Mann mematenkan sebuah "perangkat hiburan tabung sinar katoda." Tabung sinar katoda sendiri biasa digunakan pada televisi tabung.
Permainan yang mereka patenkan ini bisa dibilang sebagai permulaan video game yang menantang pemainnya untuk menembakkan senjata ke arah target.
Pada 1952, seorang profesor Inggris bernama A.S Douglas menciptakan video games yang disebut dengan OXO sebagai bagian dari disertasinya di University of Cambridge. Permainan ini mirip dengan tic-tac-toe.
Disertasi Douglas membahas tentang interaksi antara manusia dengan komputer.
Tahun 1955, game perang mulai banyak dibuat karena tradisi perang yang berkepanjangan. Bahkan pihak militer AS juga mendesain game bernama Huspitel, di mana pemain merah melawan pemain biru.
Kedua warna pemain tersebut mencerminkan tentara NATO dan Soviet.
1957, Alex Bernstein menyelesaikan program catur komputer pertama di dunia.
Tahun 1958, William Higinbotham menciptakan Tennis for Two di komputer analog besar dan layar osiloskop yang terhubung. Game ini diciptakan khusus untuk hari pengunjung tahunan di Brookhaven National Laboratory di Upton, New York.
Belajar sambil Bermain
Tennis for Two menarik minat banyak pengunjung saat itu. Bahkan, game ini mendapat dukungan publik.
Ini membuat sebagian programer merasa terbantu dalam pelajaran mereka tentang komputer. Mereka merasa bisa tetap belajar dari pembuatan game.
Mereka bisa melepaskan diri dari rutinitas yang biasa dan menantang kemampuan komputer mereka dalam teknologi game.
Pola pikir ini membuat sekelompok mahasiswa Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 1960-an mengembangkan permainan yang inovatif.
Steve Russell adalah salah satu mahasiswa yang terlibat saat itu. Dia dan teman-temannya terinspirasi sebuah novel fiksi ilmiah tentang perjalanan luar angkasa.
Dari novel tersebut, dia menciptakan game duel antara dua pesawat luar angkasa. Game ini kemudian diberi nama "Spacewar".
Spacewar segera terkenal di kalangan mahasiswa lainnya, bahkan ke universitas lain yang punya jurusan pemrograman komputer.
Sayangnya, saat itu komputer tidak mudah diakses seperti saat ini. Akibatnya, game ini tidak dirilis untuk masyarakat umum.
Game Rumahan
Video game mulai dinikmati masyarakat umum sekitar tahun 1966. Ralph Baer, seorang insinyur berpikir bahwa televisi adalah salah satu media untuk bermain game.
Pada 1967, Baer dibantu oleh Bob Tremblay menciptakan beberapa unit uji video game pertama di dunia. Saat itu video game disebut TVG.
Terkesan dengan TVG tersebut, salah satu senior Baer saat bekerja di Sanders Associates, Inc memintanya untuk mengubah teknologi ini menjadi produk yang dijual secara komersial.
Setelah melakukan uji coba beberapa tahun, Baer dan rekan-rekannya mengembangkan purwarupa video game multi-program pertama yang dijuluki "Brown Box".
Ini mebuat Baer dijuluki sebagai Bapak Video Games.
Brown box sendiri kemudian dijual ke Magnavox. Permainan ini kemudian diluncurkan secara komersil dengan nama Odyssey.
Sayangnya, penjualan Odyssey tidak berjalan terlalu baik. Konsol rumahan ini dinyatakan gagal dan tidak laku.
Meski begitu, salah satu game dalam Odyssey menginspirasi perusahaan game arcade pertama yaitu Atari Pong untuk membuat versi rumahan.
Perusahaan itu kemudian membuat game Pong, versi rumahan game arcade. Hasilnya, sukses besar.
Pada 1977, Atari Pong merilis Atari 2600, sebuah konsol rumah dengan menggunakan joystick dan kartrid permainan yang bisa diganti-ganti.
Keunggulan lain dari Atari 2600 adalah permainan multi-warna. Ini menandai generasi kedua dari konsol video game.
Selitar tahun 1979, video game kian populer di masyarakat. Ini juga ditandai dengan dirilisnya beberapa game yang hingga kini menjadi legenda, di antaranya Pac-Man, Super Mario Bros, hingga Flight Simulator pertama milik Microsoft.
Crash
Pada tahun 1983, industri video game Amerika Utara mengalami crash besar. Hal ini disebabkan sejumlah faktor, termasuk pasar konsol permainan yang terlalu padat, persaingan dari game komputer, hingga kelebihan permainan yang terlalu tinggi dan berkualitas rendah.
Hal ini berlangsung beberapa tahun dan menyebabkan kebangkrutan banyak perusahaan konsol video game.
Namun, di tengah carut marut usaha konsol game tersebut, industri rumahan video game mulai pulih pada 1985 ketika Nintendo Entertainment System (NES), yang disebut Famicom di Jepang, datang ke Amerika Serikat.
NES telah meningkatkan grafis, warna, suara, dan gameplay 8-bit dari konsol sebelumnya.
Pada tahun 1989, Nintendo membuat tren baru dengan mempopulerkan handheld gaming dengan merilis perangkat game video Game Boy 8-bit dan game Tetris yang sering dikemas.
Tahun-tahun berikutnya, persaingan konsol game terus memanas. Hingga sekitar 1995, permainan 3D mulai digandrungi.
Saat itu, Sega merilis konsol game pertama yang dimainkan menggunakan CD dan bukan kartrid. Langkah ini mengalahkan Sony dengan Playstation-nya.
Meski begitu, Paystation tetap mendominasi pasar. Bahkan, hingga generasi berikutnya, Playstation tetap punya tempat tersendiri bagi para pecinta video game.
Video Game Modern
Pada 2005 dan 2006, era modern game berteknologi tinggi dimulai. Ini ditandai dengan diluncurkannya Xbox 360 oleh Microsoft, Sony Playstation 3, dan Nitendo Wii.
Namun, ketiganya tak mampu menghalau bahwa video game mulai memasuki gawai dan berbagai platform media sosial.
Salah satu game yang menandai hal ini adalah Angry Bird. Pada 2012, Rovio, perusahaan dibalik game ini meraup 200 juta dollar Amerika.
Hingga kini, video game telah dimainkan oleh banyak orang dari segala usia.
Sayangnya, video game kini tak lagi sebagai sarana hiburan atau belajar. Justru, permainan ini bagi sebagian orang menimbulkan kecanduan.
Seseorang bisa dibilang kecanduan game jika memenuhi tiga hal berikut:
1. Seseorang tidak bisa mengendalikan kebiasaan bermain game.
2. Seseorang mulai memprioritaskan game di atas kegiatan lain.
3. Seseorang terus bermain game meski ada konsekuensi negatif yang jelas terlihat.
WHO mengatakan, ketiga hal ini harus terjadi atau terlihat selama satu tahun sebelum diagnosis dibuat.
https://sains.kompas.com/read/2018/06/28/203300723/penemuan-yang-mengubah-dunia--video-game-hiburan-hingga-kecanduan