Dalam laporan yang terbit di Journal of Nutrition & Intermediary Metabolism, Rabu (20/6/2018), pigmen karotenoid yang ada dalam buah dan sayur dapat membuat warna kulit menjadi terang, sementara yang kekurangan buah dan sayur warna kulitnya gelap.
"Kami menemukan hubungan ini melalui proses yang disebut reflectance spectroscopy (RS), teknik baru yang dapat mengukur warna dan intensitas cahaya yang dipantulkan pigmen kulit," kata ahli diet Georgia Bixley dari Universitas Curtin, Australia, dilansir Science Alert, Jumat (22/6/2018).
Studi sebelumnya yang dilakukan ahli terhadap 100 perempuan Australia, menemukan orang yang mengonsumsi banyak buah dan sayur akan memiliki warna kulit lebih terang.
Bixley dan timnya membuktikan hal tersebut, dan mereka juga menemukan dahi, otot lengan sebelah atas, telapak tangan, dan telapak kaki merupakan prediktor terbaik.
Paparan sinar matahari disebut dapat mengganggu sistem pengukuran karena sinar UV memecah karotenoid di kulit dan meningkatkan efek paparan melanin yang memengaruhi warna.
Namun, lapisan kulit terluar di dahi dalam tetap mempertahankan jumlah karotenoid yang banyak.
Sementara itu, warna kulit yang gelap dan kusam dipengaruhi oleh carotenoderma. Penelitian lebih lanjut tentang ini diharap dapat memperluas pemahaman kita tentang hubungan antara karotenoid dan efek warna kulit.
Menurut ahli, penelitian ini juga dapat membantu mendiagnosis masalah diet dan menganjurkan makanan sehat.
"Penelitian kami dapat memeainkan peran penting dalam mengidentifikasi orang yang kurang makan buah dan sayur dan berisiko tinggi mengalami penyakit kronis," kata ahli nutrisi Karin Clark.
"Dengan melakukan penelitian lebih lanjut, kita dapat membuka kemungkinan asupan buah dan sayur dari warna kulit mereka, dibanding meminta pasien mengingat makanan apa saja yang mereka makan," tutupnya.
https://sains.kompas.com/read/2018/06/24/180300723/cara-sederhana-ini-ungkap-apakah-asupan-sayur-dan-buah-kita-terpenuhi