Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terbukti, Konsumsi Tinggi Garam Perbesar Risiko Kematian Pengidap Hipertensi

KOMPAS.com - Selama ini, makanan terlalu asin atau tinggi garam dihindari oleh para pengidap hipertensi.

Tapi, pertanyaan yang sering muncul, apakah ada hubungan liner tentang konsumsi garam dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular atau kematian pada penderita darah tinggi?

Sebuah penelitian oleh tim dari Brigham and Women's Hospital (BWH) baru-baru ini juga menguji pertanyaan tersebut.

Penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Epidemiology ini berusaha memperkirakan secara akurat ukuran sodium (garam) yang tepat bagi seseorang.

Pentingnya Mengukur Asupan Garam

"Sodium terkenal sulit diukur," ungkap Nancy Cook, ScD, ahli biostatistik di Departemen Kedokteran BWH dikutip dari Science Daily, Jumat (22/06/2018).

"Sodium tersembunyi - Anda sering tidak tahu berapa banyak yang Anda makan, yang membuatnya sulit untuk memperkirakan berapa banyak seseorang mengkonsumsinya dalam kuesioner diet," sambung Cook.

Untuk itu, Cook dan timnya mengukur ekskresi sodium. Menurutnya, ini merupakan ukuran terbaik.

"Ada banyak cara menghitungnya (ekskresi sodium). Dalam penelitian kami, ada beberapa langkah yang digunakan untuk mendapatkan gambaran lebih akurat," kata Cook.

Salah satu cara mengukur asupan sodium dapat diukur menggunakan tes noda. Cara ini untuk menentukan berapa banyak garam yang telah diekskresikan dalam sampel urine seseorang.

Sayangnya, kadar sodium dalam urine bisa berfluktuasi sepanjang hari karena berkaitan makanan yang dikonsumsi.

Maka, untuk keakuratan, meminta sampel urine seseorang dalam kurun waktu 24 jam penuh perlu dilakukan agar mendapatkan ukuran asupan sodium yang akurat.

Selain itu, konsumsi sodium juga berbeda dari hari ke hari. Artinya, cara terbaik mendapat gambaran lengkap asupan sodium adalah mengambil sampel pada beberapa hari.

Tim ini kemudian memutuskan menggunakan titik sampel dan rumus Kawasaki untuk menilai asupan sodium seseorang.

Tak hanya dari satu cara tersebut saja, tim juga menggunakan metode standar emas pada rata-rata sampel ganda yang tidak berurutan.

Kedua cara tersebut dilakukan pada sampel urine hampir 3.000 individu dengan pra-hipertensi.

Hasilnya Benar

Hasilnya, metode standar emas menunjukkan hubungan linear langsung antara peningkatan asupan sodium (garam) dengan peningkatan risiko kematian.

Sedangkan dengan rumus Kawasaki yang menunjukkan kurva berbentu J, menyiratkan bahwa terlalu sedikit dan terlalu banyak konsumsi garam juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian.

"Temuan kami menunjukkan bahwa pengukuran tidak akurat dari asupan garam bisa menjadi kontributor penting bagi temuan berbentuk J paradoksial yang dilaporkan pada beberapa penelitian sebelumnya," tulis para peneliti.

"Studi epidemiologi tidak boleh mengaitkan hasil kesehatan dengan perkiraan asupan sodium yang tidak tepat," sambung mereka.

https://sains.kompas.com/read/2018/06/23/180600823/terbukti-konsumsi-tinggi-garam-perbesar-risiko-kematian-pengidap-hipertensi

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke