Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah Dinosaurus Dikloning Seperti "Jurassic World 2"? Ini Kata Ahli

KOMPAS.com - Film Jurassic World 2 telah tayang di bioskop Indonesia sejak awal bulan ini. Salah satu film fiksi ilmiah ini membuat kita bertanya-tanya, apakah mungkin suatu hari dinosaurus benar-benar bisa "dihidupkan kembali"?

Film yang diangkat dari novel Jurassic Park karya Michael Crichton ini memang fantastik dan cerdas mendahului zamannnya.

Dalam novel tersebut diceritakan bahwa amber atau getah damar bisa memeortahankan sisa-sisa fosil dari masa dinosaurus.

Selain itu, benar bahwa kemungkinan untuk mengkloning hewan jika kita bisa memiliki urutan DNA-nya.

Selaras dengan novel tersebut, para peneliti bahkan menemukan kutu penuh darah di dalam damar. Uniknya, kutu tersbeut berada di sebuah bulu dinosaurus.

Tak hanya itu, kini dengan teknologi pengeditan gen CRISPR-Cas9, para peneliti bahkan bisa mengedit suatu DNA dengan cepat dan murah.

Apalagi saat ini kloning merupakan praktik yang umum dalam bidang pertanian.

Bahkan, pada 2003 para ilmuwan berhasil mengkloning satu hewan yang telah punah, yaitu Pyrennean ibex.

Hewan ini adalah salah satu jenis kambing gunung liar yang dinyatakan punah pada tahun 2000. Meski berhasil, hewan kloning tersebut mati hanya beberapa menit setelah lahir.

Lalu pertanyaan yang muncul, bisakah kita mengkloning dinosaurus?

Ahli genetika Harvard, George Church juga telah membuat beberapa kemajuan dalam bidang ini.

"Sekarang, laboratorium saya dan yang lain telah mengembangkan apa yang disebut 'pengurutan generasi berikutnya', yang memungkinkan kita untuk mengurutkan genome (gen) dan mensintesis DNA dalam skala besar untuk mengciptakan kembali hewan purba," ujar Church dikutip dari Newsweek, Jumat (22/06/2018).

"Jadi, banyak hal yang dibayangkan dalam buku dan film Chichton... (bisa) menjadi kenyarakan meskipun masih teknologi dasar," sambungnya.

Lalu kapankah film tersebut menjadi kenyataan?

Church menyebut bahwa faktor kunci dalam menghidupkan kembali dinosaurus adalah mendapatkan DNA yang utuh dari hewan tersebut.

Sayangnya, dinosaurus terlalu tua untuk didapatkan urutan gennya.

"Itu adalah gagasan yang menginspirasi," kata Church.

Dinosaurus non-unggas hidup sekitar 245-600 juta tahun lalu. Tentu tidak ada yang bisa melestarikan struktur DNA yang rapuh selama itu.

"Itu jauh di belakang jangkauan DNA purba (yang mungkin dikloning), yaitu 700.000 tahun," katanya.

Artinya, kita tidak akan pernah mendengar suara lengkingan dinosaurus pemakan segala ala Jurassic Park.

Meski begitu, beberapa ilmuwan mempertimbangkan untuk mengambil spesies modern seperti burung unta lalu menambahkan karakteristik genetik dinosaurus sepeti ekor panjang atau gigi yang tajam.

Beberapa ilmuwan bahkan kini tengah mengumpulkan DNA dan genome mamoth.

Hal ini dilakukan untuk mengambil kualitas penting dari hewan besar itu, yaitu bulu dan darah yang tahan dingin.

Selanjutnya, gen tersebut akan ditempatkan pada gajah Asia.

Tim Church bahkan telah membuat kemajuan besar untuk menciptakan embrio mamoth. Sayangnya, tim ini terkendala rintangan etika dan ilmiah.

https://sains.kompas.com/read/2018/06/23/170000823/bisakah-dinosaurus-dikloning-seperti-jurassic-world-2-ini-kata-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke