Uniknya, kelima ular ini memiliki kebiasaan makan yang aneh dan unik.
Bukannya makan tikus atau kadal, mereka justru lebih memilih menghisap daging siput ke luar dari cangkang.
Sayang, empat dari lima spesies dianggap berisiko punah. Untuk itu, tim peneliti Internasional memutuskan untuk melelang hak penamaan mereka dan dananya akan digunakan untuk membeli 72 hektar tanah sebagai hutan lindung spesies ini.
Ular-ular ini ditemukan dalam ekspedisi Ekuador yang dilakukan Alejandro Arteaga dari American Museum of National History di New York bersama tim.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Zookeys, Kamis (14/6/2018), Arteaga menyebut tiga dari lima spesies ditemukannya dalam ekspedisi di tiga hujan hujan Ekuador selama 2013 sampai 2017.
Sementara itu, dua spesies lainnya ditemukan imuwan Dr. Omar Torres-Carvajal dan timnya di kawasan hutan kering Ekuador.
Untuk mengkonfirmasi kelima ular sebagai spesies baru, tim peneliti menghitung skala, mengumpulkan pengukuran lebih dari 200 spesimen ular museum, dan mengekstraksi sekitar 100 DNA ular.
Arteaga menjelaskan, kelima ular itu juga telah berevolusi sehingga mereka memiliki rahang yang dapat menyeruput atau menghisap siput keluar dari cangkangnya.
Untuk mendapatkan daging siput, mereka mendorong rahang bawahnya ke cangkang dan langsung menggigit daging siput yang berlendir dengan giginya.
Setelah ular menggigit siput, mereka menariknya tanpa menghancurkan cangkang. Arteaga mencatat proses ini terjadi dalam waktu beberapa menit.
"Rahang ular ini telah berubah sehingga mereka tidak bisa mengonsumsi makanan selain siput atau keong," kata Arteaga kepada Live Science, dilansir Kamis (14/6/2018).
Menurutnya, ular pemakan siput adalah spesies unik yang berevolusi untuk beradaptasi dengan lingkungan. Selain itu, hal ini menguntungkan bagi ular pemakan siput karena tidak banyak kompetisi mendapatkan makanan.
Penamaan Spesies
Menurut pemberitaan Eurekalert, Kamis (14/6/2018), kelima ular telah memiliki nama berdasarkan hasil pelelangan.
Tiga ular yang ditemukan di hutan hujan Ekuador diberi nama Dipsas georgejetti, Dipsas Bobridgelyi, dan Sibon bevridgelyi.
Sementara dua spesies ular pemakan siput yang ditemukan di hutan kering diberi nama Dipsas oswaldobaezi dan Dipsas klebbai.
Penamaan spesies sangat penting dalam meningkatkan kesadaran orang tentang keberadaan spesies dan risiko kepunahannya.
https://sains.kompas.com/read/2018/06/15/173300623/bukan-kadal-atau-tikus-lima-spesies-ular-ini-lebih-suka-makan-siput