KOMPAS.com – Ini bukan cerita fiksi, walaupun memang terdengar horor. Seorang pria di Texas, Amerika Serikat, digigit oleh kepala ular yang baru saja dipenggalnya.
Ceritanya, pria bernama Jeremy Sutcliffe tersebut mendengar teriakan istrinya, Jennifer, yang menemukan ular derik di antara bunga-bunga di tamannya. Jeremy dengan segera memenggal ular itu menggunakan sekopnya.
Namun, ketika dia akan mengambil dan membuang bangkainya beberapa menit kemudian; kepala ular tersebut rupanya masih hidup, bisa berbalik, dan menggigit tangannya.
Akibat kejadian tersebut, Jeremy mengalami sepsis, pendarahan internal, dan gagal organ.
Untuk menstabilkan kondisinya, para dokter yang menangani terpaksa membuat Jeremy koma dan mengaplikasikan 26 dosis anti-bisa ular.
Beruntung, nyawa Jeremy masih bisa terselamatkan. Dia sudah bangun pada 31 Mei 2018 dan kini sedang menjalani pemulihan.
Sebetulnya, kepala ular yang masih bisa menggigit manusia setelah terpenggal bukan hanya terjadi kali ini saja.
Seperti dikutip dari ScienceAlert, Jumat (8/6/2018), seorang pria Australia digigit oleh kepala ular yang sudah terpenggal 45 menit sebelumnya pada 2014.
Lalu, pada 2007, ada kasus yang sangat mirip dengan Jeremy. Seorang pria di Washington, Amerika Serikat digigit oleh kepala ular yang baru saja dipenggalnya menggunakan sekop.
Kedua pria tersebut juga selamat seperti Jeremy.
Kok Bisa?
Seperti Jeremy, banyak orang tidak mengetahui bahwa kepala ular masih bisa mempertahankan refleks untuk menggigit berjam-jam setelah terpenggal.
Profesor biologi di University of Cincinnati, Bruce Jayne, berkata kepada National Geographic, Kamis (7/6/2018) bahwa sistem saraf ular bisa merespons stimulus tanpa membutuhkan otak untuk mengirim sinyal. Dalam kasus ini, kepala ular merespons Jeremy yang mencoba untuk mengambilnya.
Dokter Leslie Boyer yang menangani Jeremy juga mengatakan, bagian kepala dari ular derik yang sudah dipenggal masih bisa berfungsi, termasuk kelenjar bisanya, untuk waktu yang sangat lama. Bahkan bagian lainnya (tubuh) yang terpenggal juga masih bisa bergerak. Ia akan mengangkat ekornya dan berderik.
Hal ini, ujar asisten profesor biologi di Missouri Southern State University David Penning, karena ular adalah hewan berdarah dingin.
Berbeda dengan mamalia, ular tidak memerlukan banyak energi yang didapatkan dengan membakar oksigen untuk menjaga temperatur tubuh mereka secara internal dan menghidupkan otak mereka. Oleh karena itu, kepala ular masih bisa hidup beberapa menit hingga beberapa jam setelah dipenggal.
Dilansir dari Live Science, Kamis (7/6/2018), Penning berkata bahwa ular bahkan mungkin tidak sadar bahwa ia sudah tidak memiliki tubuh. Namun, ia tetap merasa kesakitan karena terpenggal dan berusaha untuk melindungi dirinya dengan menggigit.
https://sains.kompas.com/read/2018/06/13/200600023/sudah-terpenggal-kok-kepala-ular-ini-masih-bisa-menggigit-