KOMPAS.com - Sebuah video yang belakangan ini viral di media sosial memperlihatkan seekor orangutan yang menghadang sebuah buldoser.
Video tersebut difilmkan oleh sebuah lembaga perlindungan satwa liar, International Animal Rescue (IAR).
"Rekaman ini sebenarnya berasal dari tahun 2013 di Kalimantan Barat, saat IAR Unit PerlindunganOrangutan melakukan sejumlah aksi penyelamatan dan operasi pemindahan orangutan dari kawasan deforestasi ke lokasi yang lebih aman," ungkap Elisabeth Key, manajer komunikasi IAR.
Tampak dalam video, tim IAR berusaha menangkap orangutan tersebut dan memindahkannya ke kawasan lindung di dalam hutan. Orangutan terlihat jatuh dari pohon sebelum kemudian bangkit kembali.
Pihak IAR mengatakan, timnya berhasil menyelamatkan hewan primata tersebut.
Organisasi seperti IAR berusaha menyelamatkan orangutan sebanyak mungkin. Salah satu program IAR yang mereka kampanyekan adalah proyek reforestasi untuk merestorasi kembali sebagian dari jutaan hektar hutan tropis Indonesia dan habitat orangutan yang lenyap setiap tahun.
Hutan seluas 57.000 hektar di kawasan ini dihuni oleh sekitar 1.200 orangutan.
Hal yang diungkap Greenpeace ini menjadi ujian bagi pemerintah untuk menegakkan moratorium dan upaya menghentikan eksploitasi hutan lahan gambut, pasca kebakaran musim kemarau yang besar-besaran pada tahun 2015.
Kebakaran itu telah menghancurkan 2,6 juta hektar hutan dan mengakibatkan gangguan kesehatan.
Industri kayu dan perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit telah mengubah lahan gambut berawa menjadi perkebunan industri. Bank Dunia memperkirakan kebakaran itu menyebabkan kerugian sebesar 16 miliar dollar AS.
https://sains.kompas.com/read/2018/06/08/190700023/viral-video-orangutan-hadapi-buldozer-saat-habitatnya-dirusak