Seperti Manusia, Hewan Juga Bisa Berkomunikasi dengan Spesiesnya

Hal tersebut tertuang dalam jurnal Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, yang terbit Rabu (6/6/2018).

Studi yang melibatkan beberapa institusi di Eropa menuliskan banyak contoh komunikasi hewan dengan sesama spesiesnya.

Ada Gajah Afrika yang berkomunikasi dengan suara gaduh, tikus mol telanjang yang berceloteh dengan suara lembut, dan kurang-kunang yang menyalakan lampunya untuk kawin.

Dalam studi tersebut, peneliti menemukan para hewan memiliki jeda waktu untuk dapat menimpali lawan bicaranya. Tidak seperti manusia, waktu yang mereka butuhkan pun berbeda, tergantung spesiesnya.

Sebagai contoh, beberapa spesies burung penyanyi memiliki jeda waktu untuk menimpali pembicaraan lawannya sekitar 50 milidetik.

Jarak waktu menerima informasi dari burung penyannyi tergolong cepat, sebab ada beberapa spesies yang jarak waktunya lebih lama. Misalnya saja paus sperma yang memerlukan dua detik untuk menanggapi lawan bicaranya.

Jika dibandingkan dengan manusia, jeda waktu kita untuk menimpali obrolan orang lain sekitar 200 milidetik.

"Pada dasarnya, perbandingan keterampilan berkomunikasi hewan yang berkaitan dengan asal usul bahasa sangat sulit dilakukan. Hal ini karena keterbatasan data, penerapan istilah yang berbeda, dan desain metodologi," tulis penulis dalam laporannya dilansir Newsweek, Selasa (6/6/2018).

"Selain itu, sejauh ini penelitian hanya fokus terhadap satu tipe suara. Kami membatasi pemahaman mendalam tentang variabilitas dan fleksibilitas kognitif yang mendasari sistem pergantian suara dalam kerajaan hewan," imbuh penulis.

Lewat temuan ini, para peneliti mengusulkan penelitian di masa depan yang dapat membahas komunikasi lintas spesies.