Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menu Buka Puasa Mana yang Lebih Baik: Teh Manis atau Kurma?

KOMPAS.com - Di bulan Ramadhan, buka puasa menjadi saat yang ditunggu-tunggu. Setelah berpuasa seharian penuh, Anda tentu punya menu buka puasa favorit.

Biasanya, banyak orang membatalkan puasa dengan teh manis, es buah, kolak, kurma, dan berbagai makanan pembuka lainnya. Teh manis dan kurma menjadi menu pembuka favorit.

Lantas, di antara kedua mana sebenarnya pilihan yang paling baik untuk membatalkan puasa?

Saat puasa tubuh tidak mendapatkan asupan apapun baik makanan maupun minuman selama kurang lebih 13 jam. Oleh karena itu, biasanya tubuh mengambil gula yang disimpan di hati dan juga otot sebagai cadangan energi dan dipakai untuk bahan bakar selama berpuasa.

Nah, karena cadangan energi telah terpakai, Anda perlu mengisinya kembali. Waktu yang tepat untuk mengisi energi dan juga cadangannya adalah saat berbuka puasa.

Mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan tepat saat berbuka dapat menjaga tubuh tetap bugar selama puasa dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Tak hanya makanan utama yang perlu diperhatikan tetapi juga makanan pembuka.

Makanan pembuka yang tepat membantu tubuh mengembalikan energinya setelah seharian penuh berpuasa.

Teh Manis

Saat puasa tubuh berada dalam kondisi gula darah yang rendah akibat tidak mengonsumsi apa pun selama seharian. Untuk menaikkannya, Anda perlu memakan makanan yang mengandung gula.

Oleh sebab itu, teh manis menjadi salah satu menu andalan kebanyakan orang untuk membatalkan puasa.

Segelas teh manis bahkan cukup untuk membuat Anda mengembalikan kadar gula darah kembali normal dan membuat Anda kembali bertenaga. Minum teh manis saat berbuka juga meningkatkan kadar air di dalam tubuh sehingga mencegah Anda dari dehidrasi.

Namun, perlu diingat, mengonsumsi teh manis bisa menaikkan kadar gula darah dalam waktu cepat.

Jika dilakukan sesekali hal ini tidak akan membawa masalah bagi kesehatan Anda. Pasalnya, minuman tinggi gula seperti teh manis mengandung sedikit nilai gizi tapi tinggi kalori.

Jika Anda mempertahankan kebiasaan ini selama satu bulan penuh ditambah dengan mengonsumsi makanan tinggi gula lainnya, maka Anda berisiko terkena masalah kesehatan seperti kegemukan hingga diabetes.

Bukannya tidak boleh menjadikan teh manis sebagai menu berbuka puasa, tapi sebaiknya batasi gula yang Anda gunakan supaya kadar gula darah tidak melonjak. Anda bisa mengurangi takaran gula yang digunakan dalam teh manis atau menggantinya dengan gula rendah kalori.

Kurma

Selain teh manis, menu buka puasa yang juga populer di seluruh dunia yaitu kurma.

Dikutip dari Healthline, kurma mengandung banyak sekali vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Seperti serat, protein, kalium, magnesium, vitamin B6, dan juga zat besi.

Menurut Health24, salah satu menu berbuka puasa yang dianjurkan adalah makanan yang kaya akan kalium. Kalium berfungsi salah satunya untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh.

Memakan kurma saat buka puasa bukan hanya bisa mengurangi rasa lapar sehingga dapat mencegah Anda makan berlebihan saat berbuka. Ditambah lagi, kurma juga bisa membantu menghidrasi tubuh dan memberi energi instan yang dapat membuat Anda kembali segar setelah berjam-jam puasa.

Selain itu, kurma juga juga membantu mencegah sembelit akibat adanya perubahan jam makan. Namun, kurma juga tinggi akan gula alami dan karbohidrat.

Untuk itu, jangan memakannya terlalu banyak saat berbuka.

Kurma dan teh manis sama baiknya, asalkan Anda mengonsumsinya dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan.

Namun, karena keduanya mengandung gula ada baiknya untuk tidak mengonsumsinya secara bersamaan setiap hari karena bisa menaikkan kadar gula darah terlalu tinggi.

Anda bisa mengombinasikan kurma dengan segelas air putih saat berbuka supaya tubuh tetap mendapatkan vitamin dan mineral sekaligus terhindar dari rasa haus yang menyerang.

https://sains.kompas.com/read/2018/06/03/170000123/menu-buka-puasa-mana-yang-lebih-baik--teh-manis-atau-kurma-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke