KOMPAS.com - Sebuah pohon pinus Heldreich nampak berdiri kokoh dengan ranting-ranting yang nyaris tak berdaun di tebing curam di Italia selatan.
Italus, demikian pohon itu diberi julukan. Ia bukanlah sembarang pinus, melainkan pohon istimewa sebab sudah berumur 1230 tahun.
Kini, Italius telah resmi menjadi pohon tertua yang tercatat secara ilmiah di Eropa.
Gianluca Piovesan dari University of Tuscia bersama rekan-rekannya menemukan pinus tua Heldreich tersebut di antara beberapa pohon tua lainnya di lereng curam dan berbatu di pegunungan Taman Nasional Pollino, Italia.
Peneliti sudah menelitinya selama survei yang dilakukan tiga tahun terakhir.
Secara penampakan jelas jika pohon tersebut sudah berusia tua. Namun, tim segera menyadari bahwa menentukan umur pohon itu tidak mudah.
Bagian dalam pinus tua ini terlalu tua sehingga sulit untuk dilakukan analisis.
"Bagian dalam kayu itu seperti debu, kami tidak pernah melihat yang seperti itu. Setidaknya ada sekitar 20 cm kayu yang hilang padahal itu mewakili banyak tahun," kata Alfredo Di Filippo, salah satu peneliti yang terlibat dikutip dari National Geographic, Jumat (25/05/2018).
Untuk mengatasi kendala ini, para peneliti mengambil sampel penanggalan radiokarbon dari akar pohon yang masih dalam kondisi lebih baik.
Cara ini digunakan untuk menentukan kapan pinus pertama kali mulai bertunas.
Dengan metode ini, tim kemudian bisa mencocokan pertumbuhan cincin tahunan di akar serta batang untuk mengungkap berapa usia pohon.
"Dengan menggabungkan kedua metode ini, kami dapat menentukan lebih tepat," jelas Di Filippo.
Tim pun memperkirakan bahwa cincin pertama Italus terbentuk pada tahun 789. Ini berarti kini pohon tersebut berumur sekitar 1230 tahun.
Pohon Umur Panjang
Temuan yang diterbitkan diterbitkan pada 16 Mei di jurnal Ecology ini menunjukkan, beberapa pohon ternyata dapat bertahan hidup selama berabad-abad. Bahkan, ketika mengalami perubahan iklim yang ekstrem.
Pinus Heldreich ini misalnya. Mereka akan berkecambah dalam periode dingin selama abad Pertengahan dan kemudian hidup melalui suhu yang jauh lebih hangat, termasuk periode kekeringan.
Beberapa hal yang dapat membuat pohon bisa bertahan hidup adalah ekosistem yang terus terjaga.
Kawasan hutan telah terekspoitasi oleh manusia dalam rentang waktu yang lama. Hutan berubah untuk pertanian serta kota-kota.
Namun, daerah terpencil seperti hutan Pollino justru terhindar dari hal tersebut. Itu karena lanskap yang keras dan sulit untuk diakses (manusia).
Perubahan Iklim
Selain itu, pohon tua bisa tetap bertahan hidup karena pegunungan tinggi memiliki iklim mikro sendiri, di mana suhu tetap lebih dingin.
Lebih jauh lagi keunikan biologi pohon juga dapat membantu pinus tua bertahan hidup.
"Pohon-pohon tua biasanya mati karena gangguan eksternal seperti angin kencang," tambah Piovesan.
Ini mengapa menganalis pertumbuhannya dapat membantu para ilmuwan memahami bagaimana hutan pada umumnya dapat merespons perubahan iklim modern.
"Mempelajari pohon yang berumur ratusan tahun sangat berharga untuk memprediksi dampak perubahan iklim pada ekosistem hutan di masa mendatang dengan lebih baik," kata Maxime Cailleret, peneliti dari the Swiss Feredal Institute for Forest, Snow and Landscape Research.
https://sains.kompas.com/read/2018/06/01/183641023/berumur-1230-tahun-italus-jadi-pohon-tertua-di-eropa