Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

KOMPAS.com - Kamis (31/05/2018), Dr Laksana Tri Handoko terpilih dan dilantik menjadi kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Handoko menggantikan pelaksana tugas (Plt) Kepala LIPI Prof Dr Bambang Subiyanto, M.Agr.

Sebelum akhirnya ditetapkan, Handoko melewati seleksi terbuka jabatan Kepala LIPI sejak 22 Desember 2017 lalu.

Prosesi pelantikan ini dilakukan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Indonesia, Prof Mohamad Nasir, Ph.D di Auditorium Utama LIPI Pusat Jakarta.

Pada saat pelantikan, Bambang selaku Plt Kepala LIPI sebelumnya, menyampaikan harapannya kepada Handoko.

"Saya berharap Pak Handoko ke depan mampu membawa LIPI dan iptek di Indonesia menjadi lebih maju lagi," kata Bambang dilansir dari rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (31/05/2018).

"Sebab, menjadi Kepala LIPI haruslah orang yang visioner dan mampu menempatkan iptek menjadi bagian penting dari negeri ini," sambungnya.

Menyadari hal tersebut, Handoko menyebut bahwa tugasnya adalah membawa LIPI berkiprah secara global tapi pada saat yang saat yang sama harus mampu menjadi penyedia solusi berbasis iptek untuk berbagai permasalahan di masyarakat.

"Tugas utama adalah menjadikan LIPI sebagai lembaga riset yang mengglobal dan sekaligus memasyarakat," tegas Handoko.

Untuk itu, Handoko telah menyiapkan berbagai prioritas yang perlu dilakukan selama menjabat sebagai kepala LIPI.

Perlu diketahui, Handoko merupakan salah satu peneliti fisika berprestasi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan deretan penghargaan ilmiah yang diterimanya.

Setidaknya, ada 14 penghargaan ilmiah yang dia peroleh sejak 1999 hingga 2014.

Handoko itu mengenyam pendidikan tingginya di Jepang.

Pria kelahiran Malang tersebut mendapatkan gelar sarjananya di Komamoto University. Selanjutnya, pendidikan pascasarjana (master dan doktoral) ditempuh di Hiroshima University.

Dia bergabung dengan LIPI sejak 2002. Selain bekerja di LIPI, Handoko juga tercatat sebagai staf pengajar di Departemen Fisika Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2002 hingga 2004.

Lalu, dia juga menjadi pengajar di Departemen Fisika, Universitas Indonesia (UI) sejak 2002 hingga sekarang.