KOMPAS.com - Ketombe menjadi masalah bagi beberapa orang. Tapi, tahukah Anda, ketombe telah ada sejak 125 juta tahun lalu?
Baru-baru ini, para peneliti menemukan kasus ketombe tertua di dunia. Mereka menemukan ketombe pada dinosaurus berbulu dan burung purba yang hidup sekitar 125 juta tahun lalu.
Hal ini diungkapkan peneliti dalam laporannya di jurnal Nature Communications.
Maria McNamara dan koleganya, para ahli paleontologi dari University College Cork (UCC), Irlandia menyebut temuan mereka sebagai bukti pertama bagaimana dinosaurus berganti kulit.
Temuan ini didapatkan setelah para peneliti mempelajari ketombe pada burung dan mamalia modern. Mereka juga mempelajari ketombe pada tiga jenis dinosaurus berbulu, yaitu Microraptor, Beipiaosaurus, dan Sinornithosaurus.
"Sel sel fosil diawetkan dengan detail yang luar biasa," ungkap McNamara dikutip dari Newsweek, Sabtu (26/05/2018).
"Hal yang luar biasa adalah ketombe fosil hampir identik dengan burung modern," imbuhnya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa ketombe muncul pertama kali pada akhir periode Jurassic Tengah atau sekitar 174 hingga 163 juta tahun lalu. Rentang waktu ini sama dengan ketika beberapa fitur kulit berevolusi.
"Ada ledakan evolusi dinosaurus berbulu dan burung saat inim dan sangat menarik untuk melihat bukti bahwa kulit burung dan dinosaurus awal berevolusi dengan cepat sebagai tanggapan terhadap bantalan bulu," katanya.
Selain itu, temuan ini juga menunjukkan bahwa dinosaurus awal menghilangkan kulit mati mereka sebagai serpihan (ketombe). Ini sedikit berbeda dengan yang dilakukan reptil modern, menanggalkan kulit mati sebagai potongan besar.
"Ini satu-satunya fosil ketombe yang pernah dilaporkan, sejauh yang saya ketahui," kata Profesor Mike Benton, salah satu penulis studi dikutip dari The Independent, Sabtu (26/05/2018).
Menurut penelitian ini, perbedaan struktural dalam serpihan kulit menyiratkan bahwa dinosaurus ini memiliki produksi panas tubuh yang lebih rendah daripada burung modern.
https://sains.kompas.com/read/2018/05/27/043204623/tak-hanya-pada-manusia-dinosaurus-juga-berketombe