KOMPAS.com - Baru-baru ini, sebuah asteroid alien kembali ditemukan di tata surya kita. Setelah sebelumnya ada asteroid Oumuamua ditemukan oleh para astronom dari University of Hawaii Institute for Astronomy pada Oktober lalu.
Kini, satu lagi asteroid alien mendatangi tata surya kita. Tepatnya, asteroid tersebut berada di orbit Jupiter.
Melalui teleskop, asteroid ini terlihat seperti asteroid pada umumnya. Hanya saja ada sebuah perbedaan mencolok, yaitu ia bergerak ke arah yang salah.
Berbeda dengan Omuamua yang hanya singgah, asteroid ini merupakan yang pertama ditemukan "tinggal permanen" di tata surya kita.
Dalam laporan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society ini menyebut batu antariksa dengan panjang 29 kilometer ini diberi kode 2015 BZ509.
Bukan dari Tata Surya Kita
Para astronom pertama kali menduga bahwa asteroid ini bukan dari tata surya kita saat melihat orbitnya.
Benda langit ini mengorbit "mundur" dari matahari, berlawanan dengan arah orbit semua planet dan hampir semua obyek dalam sistem tata surya kita.
Dr Fathi Namouni dari Observatorium Cote d'Azur di Perancis yang merupakan penulis utama studi ini memberikan pernyataannya.
"Bagaimana asteroid itu bergerak dengan cara ini sementara ia berbagi orbit dengan Jupiter merupakan sebuah misteri," ungkap Dr Namouni dikutip dari The Telegraph, Senin (21/05/2018).
"Jika 2015 BZ509 adalah asli dari sistem tata surya kita, ia seharusnya memiliki arah asli yang sama seperti semua planet lain dan asteroid, yang diwarisi dari awan gas dan debu yang membentuk mereka," sambungnya.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa asteroid ini bisa selamat mengorbit pada matahari karena punya "langkah" yang sama dengan Jupiter, meski dalam arah yang berlawanan.
Pakai Simulasi Komputer
Untuk menguji kesimpulan mereka, para peneliti mengembangkan model komputer yang memungkinkan mereka melakukan simulasi.
Simulasi komputer tersebut menunjukkan, asteroid ini membuat lompatan ke tata surya kita 4,5 miliar tahun yang lalu ketika matahari adalah bagian dari gugus bintang yang padat.
"Itu benar-benar tidak terduga ... itu berarti itu adalah alien ke tata surya," kata Dr Namouni.
Namouni juga mengatakan, asteroid itu mungkin bukanlah satu-satunya "imigran" di tata surya kita.
Temuan ini memicu reaksi dari beberapa ilmuwan yang tidak terlibat. Salah satunya adalah Dr Licia Ray, ilmuwan planet di Lancaster University.
Dr Ray menyebut, penemuan benda dari sistem bintang lain di tengah tata surya kita merupakan hal yang mengasyikan.
"Itu berarti Anda bisa mendapatkan banyak kontaminasi silang (tidak ada kata yang lebih menjelaskannya) pada sistem planet bintan selama proses pembentukannya," kata Dr Ray dikutip dari The Guardian, Senin (21/05/20180.
"Ini (juga) bisa berarti Anda bisa mendapatkan blok bangunan organik dari kehidupan yang menyebar di antara sistem bintang yang berbeda," sambungnya.
https://sains.kompas.com/read/2018/05/23/140500223/astronom-temukan-asteroid-alien-mengorbit-bersama-jupiter