Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Lebih Cengeng Saat Naik Pesawat? Sains Bilang Itu Wajar

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa mendadak “mellow” saat naik pesawat? Film yang terkesan biasa saja ketika ditonton di darat, entah kenapa jadi lebih mengharukan ketika berada di udara.

Tenang, hal ini tidak hanya terjadi pada Anda saja. Sebuah survei dari Virgin Atlantic pada 2011 bahkan mengungkapkan bahwa 55 persen responden menjadi lebih emosional ketika berada di pesawat. Lalu, 41 persen pria pernah menangis di balik selimut yang diberikan di pesawat.

Mengapa begitu? Sains mengungkapkan dua penjelasan dari fenomena ini.

Kurang Oksigen

Seperti dirangkum dari Science Alert pada Senin (21/5/2018), reaksi tersebut akibat tubuh kekurangan oksigen (hipoksia).

Ketika pesawat mengudara, tekanan darah menjadi lebih rendah dan kandungan oksigen pun menurun. Apalagi saat pendingin udara dinyalakan, suplai oksigen menjadi semakin minim sehingga rata-rata oksigen yang diserap tubuh menyusut 25 persen.

Nah, hipoksia ini bikin seseorang bersikap uring-uringan. Ini karena otak kekurangan pasokan oksigen. Fungsi otak untuk mengendalikan panca indera pun melemah sementara.

Oleh karena itu, sangat wajar jika timbul respons seperti menangis, mood berubah secara kilat, kulit tiba-tiba gatal-gatal, dan sulit mengambil keputusan (bimbang).

Sebenarnya, tidak cuma saat berada di pesawat kita mengalami hal yang demikian. Oksigen yang masuk ke tubuh juga berkurang saat kita gugup bertemu orang asing. Ini juga dialami ketika kita terjebak dalam ruangan kosong atau bahkan di tengah kerumunan orang.

Sepi di keramaian

Selain kekurangan oksigen, mendadak mellow dan tiba-tiba menangis juga bentuk peluapan emosi manusia. Ini dipicu karena beberapa hal.

Misalnya, anda terpaksa bangun pagi untuk mengejar penerbangan supaya tidak terlambat. Hal ini membuat situasi di bandara tampak tidak menyenangkan bagi Anda.

Emosi semacam itu juga bisa lahir karena kesepian.

Kendati di dalam pesawat ada banyak orang, tetapi penelitian menyebutkan bahwa Anda bisa merasa sendirian ketika terbang solo. Sebab, penumpang sebelah dan sekeliling bukanlah orang yang Anda kenal dekat.

Kesendirian pun kian memuncak karena ada larangan mengoperasikan perangkat komunikasi selama pesawat mengudara sehingga Anda tidak bisa terhubung dengan orang terkasih.

Lantas, menangis juga jadi tanda Anda belum beradaptasi dengan lingkungan. Anda merasa asing dengan situasi di dalam pesawat, misalnya meski di pesawat tetap bisa menonton acara kesayangan, tetapi sensasi yang didapat tetap saja berbeda.

Jika Anda sudah mengetahui ini semua, maka penting untuk merancang jadwal penerbangan senyaman mungkin. Lalu supaya tenang dan tidak rapuh, Anda bisa mengabari orang terdekat lebih dulu sebelum pesawat lepas landas.

https://sains.kompas.com/read/2018/05/21/200500223/jadi-lebih-cengeng-saat-naik-pesawat-sains-bilang-itu-wajar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke