KOMPAS.com - Dalam kunjungannya menengok para korban bom di tiga gereja di Surabaya kemarin Minggu (13/4/2018), Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Nila F Moeloek mencatat adanya tiga korban kritis luka bakar.
“Beberapa yang juga berat kami atasi adanya korban yang luka bakar 90 persen. Di Rumah Sakit Soetomo ada tiga,” ujarnya.
Luka bakar tersebut sudah mencapai 90 persen, yang artinya telah mengenai hampir seluruh bagian tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ini karena pelaku menyiramkan campuran bensin ke arah gereja. Lalu, api menyambar dan menjalar ke arah tubuh korban.
Pada kunjungannya tersebut, pasien telah mendapatkan tindakan medis perawatan luka bakar dan operasi oleh dokter. Sebab, jika terlambat dan salah ditangani pasien akan mengalami gangguan jantung hingga berujung serangan jantung.
Ini karena jantung tidak sanggup mengendalikan cairan yang terus keluar. “Luka bakar (merangsang) keluarnya gelembung cairan, bahkan cairan bisa (sampai memenuhi) sprei. Ini akibat cairan tidak seimbang,” ujarnya.
Setelah luka ditangani, dokter menempatkan pasien tersebut dalam ruangan khusus. Tujuannya agar pasien tidak terkena infeksi. “Ruangan khusus ini biar tidak terlalu berkontak (dengan luar),” imbuhnya.
Perawatan luka bakar selanjutnya yakni memastikan supaya kulit yang terbakar dan terkelupas benar-benar-benar terangkat lewat operasi. “Kita atasi sampai tidak meninggalkan jaringan parut di kulit,” katanya.
Nila pun meminta pasien dan keluarga untuk tidak khawatir dengan biaya perawatan. Pasalnya, sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo, pemerintah akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban bom Surabaya.
“Semua biaya dari pemerintah seperti yang telah disampaikan Presiden. Kami akan selesaikan dengan pihak rumah sakit,” ujarnya.
https://sains.kompas.com/read/2018/05/14/211022623/bom-surabaya-menkes-catat-3-orang-alami-luka-bakar-sekujur-tubuh