Fosil ini berusia 180 juta tahun, atau pernah hidup di periode Jurasik dan berkeliaran di lautan. Saat itu, ada dua jenis buaya di Bumi.
Kelompok buaya pertama sangat mirip dengan buaya yang kita kenal saat ini. Seluhur tubuhnya dilapisi oleh kulit tebal, sehingga membuatnya dijuluki reptil lapis baja. Buaya kelompok ini juga memiliki kaki yang digunakan untuk berjalan di daratan.
Kelompok buaya kedua tidak memiliki kulit baja. Sebagai gantinya, mereka punya sirip ekor yang mirip dengan mamalia laut modern seperti lumba-lumba atau paus. Para pakar percaya, sirip itu sangat membantu untuk melintasi dunia bawah laut dengan mudah.
Namun, fosil ini bukan bagian dari keduanya. Ia justru memiliki dua dua ciri khas yang dimiliki masing-masing kelompok buaya. Sekujur tubuhnya dilapisi kulit sekeras baja dan ia memiliki sirip ekor seperti yang ditemukan pada lumba-lumba atau paus.
Dalam temuan yang terbit di jurnal PeerJ, peneliti menjelaskan bahwa fosil tersebut mampu mengungkap bagaimana buaya berevolusi menjadi bentuk lain seperti lumba-lumba atau paus.
"Fosil ini memberikan pengetahuan unik tentang bagaimana buaya berevolusi menjadi lumba-luma dan predator buas seperti paus lebih dari 180 juta tahun lalu," kata Dr Mark Young, ilmuwan dari Universitas Edinburgh yang terlibat dalam penelitian ini dilansir The Independent, Kamis (10/5/2018).
Tentang fosil buaya
Fosil buaya yang diteliti ini diberi nama Magyarosuchus fitosi untuk menghormati kolektor amatir yang menemukannya, Attila Fitos.
Fitos menemukannya di pegunungan bagian barat laut Hungaria pada 1996. Tidak utuh, fosil ini terdiri dari beberapa potongan panggul, rahang, dan tulang punggung. Sejak saat itu fosil yang ditemukan Fitos disimpan di museum Budapest.
Saat tim paleontolog mengamati fosil ini, mereka merasa janggal dengan salah satu tulang belakang yang tampak aneh. Pengamatan lebih lanjut mengungkap bahwa itu adalah bagian dari sirip ekor.
Dalam laporannya, peneliti mengatakan bahwa ini adalah mata rantai penting dalam teka-teki buaya purba dari era Jurasik.
https://sains.kompas.com/read/2018/05/13/172300323/teka-teki-buaya-purba-berevolusi-jadi-lumba-lumba-terjawab