KOMPAS.com - Erupsi Gunung Merapi pada Jumat pagi (11/5/2018) menyemburkan abu vulkanik setinggi 5.500 meter dan membuat sejumlah wilayah di sekitar Merapi terjadi hujan abu. Bagaimana cara yang benar untuk membersihkannya?
Struktur partikel abu vulkanik berbeda dengan abu biasa. Abu vulkanik merupakan material yang berasal dari magma panas dan membeku secara cepat. Proses pembekuan yang tidak sempurna membuat bentuknya meruncing di ujungnya.
Untuk itu, penanganan abu vulkanik berbeda dengan cara kita membersihkan abu biasanya.
Menurut situs International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), sebelum membersihkan abu vulkanik, ada beberapa yang harus kita persiapkan.
Pertama yang kita siapkan adalah mengenakan masker yang direkomendasikan dan kacamata pelindung. Disarankan untuk melepas kontak lensa agar terhindar dari iritasi mata.
Masker yang direkomendasikan adalah masker tipe N95 atau di beberapa negara lain disebat masker P2, FFP2 atau DS2.
IVHNN adalah organisasi yang berbasis di Amerika dan menyediakan informasi dan data tentang penanggulangan bencana gunung berapi.
Abu vulkanik yang menumpuk di pekarangan sebelum dibersihkan harus dibasahi dengan air secukupnya, khususnya abu yang ada di atap rumah Anda. Apabila terlalu banyak air, abu yang menggumpal akan bisa runtuh.
Membasahi abu dengan air juga mencegah abu tidak berterbangan di udara. Namun perlu diingat, abu yang basah akan sangat licin, jadi Anda harus berhati-hati.
Buanglah abu ke dalam kantong plastik yang cukup kuat sambil menunggu mobil pengangkut datang. Talang atau saluran air dan selokan sering rusak dan tersumbat, maka periksalah dan bersihkan abu yang menumpuk di dalamnya.
Setelah bersih, buanglah abu di tempat terpisah dari sampah rumah tangga lainnya dan mencari informasi dari instansi terkait untuk membuang abu vulkanik tersebut.
Setelah membersihkan di luar ruangan, barulah kita membersihkan abu yang ada di dalam rumah. IVHNN menyarankan untuk memastikan venitilasi di dalam ruangan terbuka saat kita melakukan pembersihan.
Gunakan kain maupun spons yang telah dibasahi menggunakan air dan deterjen untuk menghilangkan abu dengan cara dioleskan, jangan ditekan.
Struktur abu yang tajam dapat merusak peralatan, khususnya peralatan dari bahan kaca dan porselen.
Mencuci pakaian kotor karena abu juga harus membutuhkan banyak deterjen. Oleh karena itu, cucilah pakaian dalam kuantitas kecil namun gunakan air yang cukup, agar kotoran dapat hilang. Bersihkanlah terlebih dahulu pakaian dari abu yang menempel.
Sementara itu, Anda harus berhati-hati saat membersihkan kendaraan bermotor dari abu. Usaplah dengan hati-hati agar abu tidak menggores cat mobil Anda.
Setelah bagian luar bersih, bersihkan bagian dalam mobil termasuk tempat cadangan ban dan tempat duduk, radiator, mesin dan komponen listrik.
Apabila saat mengemudi dan terjadi hujan abu, hindari untuk menggunakan wiper. Hal itu akan merusak kaca mobil Anda. Guyur kaca dengan air dan bersihkan dengan lap secara perlahan.
https://sains.kompas.com/read/2018/05/11/204235123/struktur-partikel-abu-vulkanik-unik-ini-cara-membersihkan-yang-benar