Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagi Orangtua, Punggung Anak Sakit Bukan karena Beban Tas Mereka

Dr Steven Kamper, dari Universitas Sydney yang fokus mempelajari sakit punggung anak mengatakan, berdasar penelitian sakit punggung anak tidak sama dengan sakit punggung pada orang dewasa.

Ia pun telah melakukan meta analisis dengan menggunakan 69 penelitian yang melibatkan 72.000 anak-anak. Hasil yang diterbitkan di British Journal of Sports Medicine, Rabu (2/5/2018), menyebut beban berat tas sekolah tidak berhubungan dengan nyeri punggung anak.

"Bertolak belakang dengan pandangan masyarakat, hasil analisis mengungkap tidak ada hubungan antara nyeri punggung dan karakteristik tas sekolah seperti berat, jenis, atau bagaimana cara anak membawanya," kata Kamper dilansir IFL Science, Selasa (8/5/2018).

Jika Anda berpikir beban berat dapat menyebabkan rasa sakit, Kamper justru mengatakan beban berat yang rutin dibawa dapat memperkuat otot punggung.

Sebaliknya, Kamper berpikir anak-anak merasa sakit punggungnya sebenarnya adalah alasan yang dilebih-lebihkan karena membawa beban berat setiap hari.

Menurut Kamper, sakit punggung yang dialami anak-anak ada dua jenis. Pertama, sakit punggung yang tiba-tiba muncul kemudian hilang. Kedua, sakit punggung berlangsung lama hingga anak tidak bisa berolahraga dan memengaruhi kesehatan mentalnya.

"Masalahnya, kita (dokter) tidak dapat memprediksi secara akurat sakit punggung anak termasuk kategori yang mana dan bagaimana meresponnya dengan tepat," ujarnya.

Ia pun masih akan terus mempelajari untuk dapat menemukan jawaban atas apa yang menyebabkan rasa sakit punggung anak.

https://sains.kompas.com/read/2018/05/09/210100223/bagi-orangtua-punggung-anak-sakit-bukan-karena-beban-tas-mereka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke