KOMPAS.com - Badan Antariksa AS (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA) berencana untuk membawa contoh batu dan tanah Mars kembali ke bumi. Rencana "nekad" ini bertujuan untuk lebih memahami apakah planet merah bisa mendukung kehidupan asing (alien).
Rencana ini berpotensi menjadi terobosan dalam pemahaman kita apakah Mars bisa ditinggali.
Sayangnya, misi ini cukup sulit dan kompleks. Salah satu alasannya adalah misi ni memerlukan serangkaian peluncuran dan navigasi ruang angkasa yang rumit.
Kedua lembaga tersebut telah menandatangani pernyataan niat misi ini.
Selama ini, kita telah mengetahui bahwa NASA mampu mengirimkan robot rover Curiosity ke Mars. Robot penjelajah ini telah mengelilingi tetangga Bumi tersebut dan memeriksa batuannya.
Namun, hal ini belumlah cukup untuk memberi kita pengetahuan tentang Mars. Untuk itu, kita perlu mendapatkan sampel tanah dan batuan tersebut lebih detail di Bumi.
Secara keseluruhan, setidaknya dibutuhkan tiga misi untuk niat ini.
Misi pertama, NASA akan mengirimkan robot penjelajahnya untuk mengumpulkan 31 sampel berbeda. Selanjutnya misi kedua, robot penjelajah tersebut akan mengumpulkan dan menempatkan sampel itu di kendaraan khusus yang akan meroket ke orbit Mars.
Terakhir, sebuah pesawat ruang angkasa akan terbang ke Mars untuk menangkap sampel tersebut dan membawanya kembali ke Amerika Serikat.
"Misi Mars sebelumnya mengungkapkan strambeds kuno dan zat kimia yang tepat untuk bisa mendukung kehidupan mikroba di Planet Merah," ungkap Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA dikutip dari The Independent, Jumat (25/04/2018).
"Sebuah sampel akan memberikan lompatan penting ke depan dalam pemahaman kita tentang potensi Mars sebagai tempat tinggal," imbuhnya.
Pihak ESA juga mengakui bahwa ini mungkin akan menjadi misi yang sulit. Meski begitu, Direktur eksplorasi manusia dan robot ESA menyebut ini bisa memberi wawasan baru yang menakjubkan tentang Mars dan Bumi.
"Misi pengambilan sampel Mars adalah visi yang menggiurkan namun bisa dicapai jika diletakkan pada banyak alasan bagus untuk eksplorasi ruang angkasa," ungkapnya.
"Tantangan untuk pergi ke Mars dan kembali menuntut bahwa mereka ditangani oleh kemitraan internasional dan komersial yang terbaik dari yang terbaik. Di ESA, dengan 22 negara anggota kami dan mitra yang bekerja sama lebih lanjut, kerja sama internasional adalah bagian dari DNA kami," tegasnya.
https://sains.kompas.com/read/2018/04/29/180900923/nasa-dan-esa-akan-ambil-tanah-mars-untuk-apa-