Dari 43 burung cenderawasih yang tergabung dalam keluarga Paradisaeidae, salah satu yang terunik adalah burung cenderawasih kerah (Lophorina superba).
Saat musim kawin tiba, burung cenderawsih kerah jantan akan mengembangkan jubah bulu hitamnya untuk memamerkan bulu di dada yang berwarna biru. Ia kemudian akan melompat-lompat seperti gerakan menari di depan burung betina untuk mengajak kawin.
Awalnya para ilmuwan menganggap burung cenderawasih dengan bulu di dada yang ada di Papua semuanya adalah burung cenderawasih kerah. Namun, sebuah temuan terbaru yang diterbitkan di jurnal PeerJ oleh ahli ornitologi Amerika menyebut sebenarnya ada dua spesies berbeda.
Edwin Scholes, ahli biologi evolusi dai Universitas Cornell yang memimpin penelitian spesies burung cenderawasih baru itu bernama burung cenderawasih Vogelkop. Nama ini diambil dari habitat asalnya di Semenanjung Kepala Burung (Vogelkop) atau Semenanjung Doberai, Papua Barat.
"Setelah melihat bentuk Vogelkop di alam liar, muncul keraguan bahwa ia sebenarnya adalah spesies berbeda," ujar Scholes, ahli biologi evolusi dari Universitas Cornell, dilansir Science Alert, Selasa (24/3/2018).
Bandingkan dua gambar burung di bawah ini, sekilas mungkin mereka tampak sama. Namun, jika diperhatikan lagi burung cenderawasih kerah yang ada di sebelah kiri memiliki bulu biru yang melengkung ke atas seperti tersenyum. Sedangkan burung cenderawasih Vogelkop yang ada di gambar kanan, bulu birunya terlihat seperti cemberut.
"Mereka punya tari pemikat berbeda, vokalisasi berbeda, fisik burung betina berbeda, begitu pula dengan fisik pejantannya," imbuh Scholes.
Hal itu dibuktikan Scholas dan Timothy Laman, ahli ilmu burung dan jurnalis foto satwa liar dari Museum Zoologi Komparatif Universitas Harvard, lewat data audovisual yang juga dilampirkan dalam jurnal PeerJ.
Rekaman video mengungkap, saat burung Vagelkop membentangkan sayapnya untuk menarik perhatian lawan jenis, bentuk bentangan bulunya tidak oval seperti burung cenderawasih kerah, melainkan seperti bulan sabit dengan ujung lancip.
Sementara tarian pemikat yang dilakukan burung Vogelkop tidak bergoyang seperti burung cenderawasih kerah. Burung vogelkop memiliki langkah tariannya yang halus.
https://sains.kompas.com/read/2018/04/27/170100123/dikira-sama-burung-cenderawasih-spesies-baru-ini-punya-banyak-pembeda