KOMPAS.com - Menggunakan media sosial seperti Facebook adalah hal yang lumrah saat ini. Sayangnya, media sosial kadang seolah mengambil alih hidup manusia.
Tak jarang, terlalu banyak menggunakan media sosial bisa menimbulkan stres. Bahkan, sebuah penelitian terbaru menyebut bahwa "puasa" Facebook selama beberapa waktu bisa mengurangi tingkat stres.
Sebuah penelitian yang dilakukan University of Queensland menunjukkan bahwa menghentikan aktivitas di Facebook untuk beberapa waktu bisa mengurangi stress. Namun, meninggalkan Facebook sepenuhnya bisa menimbulkan depresi.
Para ilmuwan University of Queensland telah melakukan penelitian tentang pengaruh Facebook terhadap terhadap kondisi kejiwaan. Eksperimen mengikutsertakan 138 pengguna Facebook yang aktif, yang dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama diminta untuk menghentikan aktivitas mereka di Facebook. Sementara itu, kelompok kedua diminta untuk tetap menggunakan Facebook seperti biasa selama lima hari.
Untuk menguji tingkat stress, para partisipan memberikan sampel air liur mereka di awal dan akhir studi untuk mengukur perubahan tingkat kortisol mereka.
Dr. Eric Vanman, dosen senior di University of Queensland mengatakan, "Meninggalkan Facebook hanya selama hari bisa mengurangi tingkat hormon stress kortisol.”
Akan tetapi, meski menunjukkan kadar kortisol yang berkurang, penilaian pribadi partisipan yang puasa Facebook terhadap stres tidak berkurang.
Menurut Dr. Eric Vanman, hal ini "mungkin karena mereka tidak sadar bahwa stress mereka telah berkurang.”
Penelitian ini juga menunjukkan, puasa Facebook hanya mampu mengurangi stress dalam jangka waktu yang tidak lama. Mereka yang terlalu lama meninggalkan media sosial justru berpotensi terserang depresi, karena merasa takut kehilangan kontak dengan teman.
Para peneliti mengatakan, orang lebih suka untuk istirahat sementara dari Facebook daripada menghapus akun mereka.
"Facebook telah menjadi sarana sosial penting bagi jutaan pengguna dan memang memberikan banyak manfaat," dikatakan Dr. Eric Vanman.
"Namun begitu, karena (Facebook) menyampaikan banyak informasi sosial tentang banyak orang, ini juga bisa membebani," imbuhnya.
Ditambahkan Dr. Vanman, "Orang cenderung berhenti sejenak karena mereka terlalu stres, lalu kembali menggunakan Facebook setiap kali mereka merasa tidak bahagia karena merasa hubungan terputus dengan teman mereka."
Hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of Social Psychology ini juga menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa Facebook telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk bertemu teman-teman mereka secara langsung. Ini yang mungkin mengurangi jumlah hormon stres pada tubuh orang yang berpuasa Facebook.
https://sains.kompas.com/read/2018/04/15/113300823/-puasa-facebook-turunkan-tingkat-stres-menurut-sains