Perkembangan terkini menunjukkan orang muda berusia 25-30 tahun semakin banyak yang mengalami penyakit ini.
Salah satu faktor yang dapat memicu adalah asupan garam yang tinggi sehingga menimbulkan hipertensi.
"Asupan garam yang berlebihan dapat menyebabkan hipertensi, tetapi jika Anda dapat mengontrol tekanan darah maha risiko mengalami gagal ginjal pun berkurang," ujar Dr Arun P Doshi, nefrologis di Rumah Sakit Saifee, Mumbai, diwartakan Hindustan Times, Senin (9/4/2018).
Arun berkata, sebaiknya kita mulai mengurangi penggunaan keju, minyak, mentega, gula, dan garam.
Rekannya, ahli nefrologi dari Rumah Sakit Apollo di Mumbai, Amit langote, juga menambahkan bahwa ibu rumah tangga berperan besar untuk terlibat dalam gerakan memerangi garam berlebih.
Sedikit asupan garam dan menjalankan pola hidup sehat akan membantu mengendalikan masalah ginjal, bahkan efeknya lebih baik dibanding mengandalkan obat-obatan.
"Bila perempuan dapat mengurangi penggunaan garam, minyak, dan gula dalam makanan yang disediakan, hal itu akan sangat membantu mengendalikan diabetes dan obesitas," ujar Amit.
Amit menambahkan, dokter juga harus memeriksa pasien hipertensi dan diabetes untuk mendeteksi kerusakan ginjal sejak dini.
Deteksi dini diharapkan dapat memperlambat perkembangan penyakit ginjal.
Sementara itu, Manoj Kutteri yang merupakan direktur di pusat kesehatan Pune mengatakan, pemicu utama penyakit ginjal yang utama adalah diabetes dan penyakit kardiovaskular yang muncul karena gaya hidup tak sehat.
Konsumsi garam yang berlebihan memang bukan faktor utama, tetapi hal ini dapat sangat berkontribusi memicu timbulnya penyakit.
"Transformasi dalam mengubah pola diet diperlukan, termasuk banyak mengonsumsi biji-bijian, sayuran, buah, mengurangi konsumsi garam dan gula, gorengan, dan makanan nonvegetarian. Hal ini akan membantu Anda mengurangi penggunaan obat-obatan yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal," kata Kutteri.
https://sains.kompas.com/read/2018/04/09/183000923/saran-dokter-kurangi-garam-untuk-cegah-penyakit-ginjal-di-usia-muda