KOMPAS.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah gelaran Asian Games pada 18 Agustus mendatang. Berbagai persiapan pun digenjot untuk menyambut agenda olahraga empat tahunan ini, apalagi Indonesia kembali terpilih menjadi tuan rumah setelah 56 tahun berlalu.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tidak ketinggalan berpartisipasi dalam pesta olahraga yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, kata Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes, Kartini Rustandi.
Kemenkes bertugas mengamankan kondisi gawat darurat yang mungkin menimpa peserta Asian Games, tamu VIP, dan panitia pendukung. maupun panitia official.
Pasalnya, apabila kondisi gawat darurat tidak diantisipasi, maka akan memperparah keadaan korban, apalagi bagi atlet.
Untuk mendukung tujuan tersebut, Kemenkes melibatkan 1.400 tenaga kesehatan yang terdiri dari 407 dokter, 813 perawat, dan 180 fisioterapis. Mereka diajarkan cara penananganan menghadapi kasus gawat darurat rutin seperti cedera akibat pertandingan sepak bola, serta kasus gawat darurat khusus seperti cedera karena berkuda.
“Tenaga medis tersebut tersertifikasi khusus karena mengikuti pelatihan dari 2017 yang telah sesuai kurikulum Komite Asian Games,” jelas Kartini.
Tenaga medis yang direkrut Kemenkes juga bukan hanya berasal dari wilayah kota Asian Games dihelat. Kemenkes mengikutsertakan dokter dari provinsi lain asalkan sanggup hadir pada hari berlangsungnya gelaran ini.
Tim tersebut akan disebar di 98 medical station (area pertandingan) dan 21 medical center (di luar arena pertandingan yang masih satu kompleks lokasi perlombaan).
Selain melatih para tenaga kesehatan supaya siap menghadapi kondisi gawat darurat Asian Games 2018, Kemenkes juga menunjuk beberapa rumah sakit rujukan di kota tempat cabang olahraga dipertandingkan.
Rumah sakit tersebut tidak hanya terbagi di Jakarta dan Palembang, lantaran ada penambahan kota lokasi Asian Games 2018 yakni Bandung dan Tangerang.
Rumah sakit yang di Jakarta adalah RS Cipto Mangunkusumo, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RS Jantung Harapan Kita, RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, RS Pusat Otak Nasional, RS Kusta Sintanala Tangerang, RSPAD Gatot Subroto, RS Mintohardjo, RS Said R.Sukanto, RS Olahraga Nasional, RSUD Tarakan, MMC, RSUD Pasar Rebo, RS Mitra Keluarga, dan RS Pertamina.
Sementara itu, di Palembang ada RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, RS RK.Charitas, RS Islam Siti Khadijah, dan RS Siloam Palembang.
Lalu untuk Bandung, Kemenkes menetapkan RS Hasan Sadikan menjadi rujukan.
https://sains.kompas.com/read/2018/04/06/080600023/sambut-asian-games-2018-kemenkes-siap-hadapi-kondisi-darurat