KOMPAS.com - Badan Antariksa AS (NASA) mengumumkan rencananya membuat pesawat jet penumpang supersonik pada Selasa (03/04/2018). Pesawat ini direncakanan memiliki kecepatan yang melebihi kecepatan suara, yaitu 1.500 kilometer per jam.
Untuk membuat pesawat tersebut, NASA memberikan kontrak senilai Rp 3,4 triliun diberikan kepada perusahaan kedirgantaraan AS Lockheed Martin Aeronautics. Rencananya, pesawat ini juga dibuat agar menjadi pesawat supersonik X-Plane yang "tidak bising".
Hingga 2021, Lockheed Martin akan merancang, membangun, dan menguji prototipe pesawat penumpang "yang mengurangi suara ledakan sonik menjadi lebih lembut," kata badan antariksa AS itu dalam sebuah pernyataan.
"(Pesawat eksperimental ini) akan terbang pada ketinggian hampir 17.000 meter dengan kecepatan sekitar 1.513 kilometer per jam dan suara yang terdengar sekeras bunyi menutup pintu mobil, yaitu 75 Perceived Level desibel (PLdB), bukan ledakan sonik," imbuh NASA.
Peasawat ini nantinya juga memiliki kecepatan yang bervariasi. Kecepatan yang digunakan akan tergantung pada kondisi.
Meski begitu, pesawat ini menawarkan kecepatan 1.500 kilometer perjam. Hal ini berarti, pesawat tersebut lebih cepat hampir 300 kilometer per jam dari kecepatan suara.
"Sangat menarik untuk kembali merancang dan menerbangkan X-Planes pada skala ini," kata Jaiwon Shin dari Direktorat Misi Riset Aeronautika NASA.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama Lockheed Martin dikontrak NASA untuk mendesain X-Plane. Sebelumnya, pesawat serupa juga dirancang untuk NASA pada tahun 2016.
Saat itu, konstruksi pesawat dibuat di fasilitas Lockheed Martin Skulk Works di Palmdale, California. Tempat tersebut juga merupakan tempat pembuatan pesawat mata-mata Blackbird U-2 dan SR-71.
Namun, saat itu, kursi penumpang belum menjadi bagian dari proyek. Alasannya adalah aturan tentang perusahaan harus menunjukkan terlebih dulu kemungkinan untuk menerbangkan pesawat supersonik yang tenang.
Maka, untuk membuat pesawat ini mungkin, Badan Penerbangan AS harus mengubah aturan untuk memungkinkan penerbangan supersonik sipil.
Perusahaan mengharapkan untuk melakukan penerbangan X-Plane pertama tahun 2021. Pada pertengahan 2022, NASA berencana "menerbangkan X-Plane di kota-kota AS terpilih dan mengumpulkan data tentang tanggapan masyarakat terhadap penerbangan tersebut."
Persaingan
Ide pesawat supersonik tak hanya dimiliki NASA dan Lockheed Martin. Beberapa perusahaan kedirgantaraan lainnya, termasuk Virgin Galactic, Spike Aerospace dan Boom Supersonic, juga berupaya mengembalikan sistem transportasi supersonik.
Pesawat supersonik belum digunakan lagi secara komersial sejak pesawat Concorde yang bertenaga turbojet Inggris-Perancis, pensiun pada tahun 2003 setelah 27 tahun beroperasi.
Pada tahun 2000, 113 orang tewas ketika pesawat Concorde Air France dalam perjalanan ke New York jatuh di Gonesse, Perancis, tak lama setelah lepas landas dari bandara Charles de Gaulle di Paris.
Tupolev Tu-144, pesawat supersonik buatan Soviet, adalah satu-satunya pesawat supersonik lain yang masuk ke jajaran layanan komersial.
https://sains.kompas.com/read/2018/04/05/170000523/nasa-akan-bikin-jet-penumpang-berkecepatan-1.500-km-per-jam