Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Temukan Fungsi Hidung Besar Manusia Purba Neanderthal

Para ahli sebelumnya meyakini bahwa hidung Neanderthal yang besar dan alis menonjol adalah efek samping dari pola makan dan kebiasaannya membawa barang menggunakan gigi.

Untuk menguji kebenaran tersebut, para ahli melakukan pemindaian tengkorak digital antara manusia dan Neanderthal. Fokus mereka adalah mengamati perbedaan pada hidung dan gigi.

Hasil yang telah dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, Rabu (4/4/2018), mengungkap bahwa hidung besar Neanderthal sebenarnya berfungsi untuk menghirup udara lebih banyak.

Para ahli yang terlibat dalam penelitian ini yakin bahwa, menghirup udara lebih banyak dapat membantu Neanderthal menghadapi cuaca dingin.

"Kebutuhan kalori Neanderthal sangat besar dibanding kita. Mereka hidup nomaden dengan pakaian yang kurang efisien. Oleh karena itu mereka harus membakar lebih banyak lemak agar tetap hangat," kata penulis penelitian Chris Stringer, seorang paleoantropolog dari Natural History Museum di London kepada The Guardian, Rabu (4/4/2018).

Diwartakan Newsweek, Rabu (4/4/2018), para ahli menemukan bahwa Neanderthal mampu menghirup udara lebih banyak dan lebih cepat.

Stringer menjelaskan, menghirup udara lebih cepat sama seperti saat kita terengah-engah. Namun, mereka tidak mengambil udara dari mulut, tetapi tetap menggunakan hidung.

Dengan cara ini, mereka dapat membersihkan udara dan membuat hidung hangat.

Sementara itu, tim tidak menemukan bukti bahwa Neanderthal dapat menggigit sesuatu lebih baik dibanding kita.

"Simulasi kami mengungkap bahwa manusia modern dapat menggigit sesuatu yang keras dengan menggunakan otot rahang yang lebih lemah dari Neanderthal. Ini membuktikan manusia modern adalah penggigit yang efektif," imbuh Stephen Wore, seorang paleontolog dari Universitas New England, Australia, yang terlibat dalam penelitian.

https://sains.kompas.com/read/2018/04/05/123100623/ilmuwan-temukan-fungsi-hidung-besar-manusia-purba-neanderthal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke