Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bolehkah Berenang Saat Menstruasi? Dokter Menjawab

KOMPAS.com - Menstruasi adalah siklus bulanan yang dialami oleh setiap perempuan. Sayangnya, kondisi ini sering menyebabkan para perempuanmerasa terhalang untuk berolahraga, terutama renang.

Seolah ada larangan tak tertulis bagi perempuan menstruasi untuk berenang.

Namun, benarkah perempuan yang sedang haid atau mestruasi tak boleh berenang?

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan, Benny Johan Marpaung menyebut, dalam dunia kedokteran tidak ada larangan berenang selama tamu bulanan tersebut datang.

Menurutnya, hal yang membuat masyarakat takut berenang mungkin terkait aspek kebersihan. Kekhawatiran masyarakat disebut wajar karena memang kolam renang silih berganti dimasuki banyak orang.

Ini tentu rentan menjadi media penyebaran bakteri. Alasan tersebut, kata Benny, bisa diatasi dengan mengetahui hal berikut sebelum terjun ke kolam renang.

Jangan Pakai Pembalut

Misalnya, perempuan haid sebaiknya jangan memakai pembalut ketika berenang. Mungkin hal ini terbaca kurang menyenangkan, sedang datang bulan tapi tak mengenakan pembalut. 

Namun sebenarnya ada alasan mengapa hal itu dianjurkan Benny. Bagi Anda yang pernah mengenakan pembalut saat berenang, tentu akan merasakan hal yang tak nyaman untuk bergerak akibat pembalut yang terkena air.

Selain rasa tidak nyaman saat bergerak, pembalut akan membesar dan lembap.

“Pembalut cenderung membuat vagina jadi lembap,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (29/3/2018).

Pembalut yang lembap tersebut menjadi tempat kesukaan bakteri atau mikroorganisme. Bakteri dari luar, dalam hal ini dari kolam renang, akan berkoloni dengan bakteri yang ada di vagina.  

Apalagi, hal ini didukung dengan derajat keasaman darah menstruasi yang basa dan pH air kolam renang. Alhasil, itu akan memicu infeksi vagina.

Pakai Tampon

Dibandingkan pembalut, Benny lebih menganjurkan pemakaian tampon, menstrual cup, sea sponge tampons, atau periode panties ketika berenang.

Namun, tampon tetap harus sering diganti jika dirasa darah menstruasi yang keluar sudah penuh. Pasalnya jika tidak, darah menstruasi bisa berceceran di kolam renang.

“Darah yang bocor ke air jadi sumber pertumbuhan bakteri. Kolam renang menjadi tercemar,” ujarnya.

Akibatnya, bakteri menyebar. Selain membuat risih, itu berbahaya bagi pengunjung dan perempuan.

Terkesan Berhenti

Sayangnya, tetap ada perempuan yang ngotot enggan memakai tampon atau pembalut. Ini lantaran mereka merasa darah menstruasi tidak akan keluar saat di dalam kolam renang.

Benny menambahkan, saat berenang kadangkala darah menstruasi memang terkesan berhenti mengalir.  Sebab, ada tekanan yang timbul di dalam air selama berenang. Tekanan ini membuat darah menstruasi jadi lebih lambat keluar atau terkesan tidak merembes.

Meski diperbolehkan berenang saat menstruasi, tapi Benny juga menyebut ada waktu terbaik untuk berenang. Menurutnya, hari-hari terakhir menstruasi merupakan saat yang tepat bagi perempuan yang datang bulan untuk berenang.

Saat itu, menstruasi hanya menyisakan bercak-bercak darah sehingga perempuan tidak perlu takut darahnya tembus ke air dan menjadi sarana penularan bakteri, kata Benny.

https://sains.kompas.com/read/2018/03/30/193300123/bolehkah-berenang-saat-menstruasi-dokter-menjawab

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke